Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Motor Jawa Miliknya Rusak Terus, Pemilik Geruduk Diler Pakai 2 Keledai

Pemilik motor Jawa 42 lakukan protes.
Sumber :

100kpj – Memiliki kendaraan yang terus menerus jajan ke bengkel tentunya membuat kesal, karena harus mengeluarkan banyak waktu dan biaya. Itu juga yang dialami oleh pria asal Udaipur, India, yang mana kuda besinya terus mengalami kerusakan.

Seperti yang dikutip dari Rushlane, Senin 3 Agustus 2020, Abhayraj Sigh membeli sebuah sepeda motor Jawa 42 sekitar 8 bulan lalu di sebuah diler yang ada di Udaipur. Motor klasik tersebut memiliki kapasitas mesin 300cc.

Baca Juga:
Yamaha Luncurkan Sepeda yang Harganya Lebih dari 2 Motor Nmax

Toyota Panggil Pemilik Kijang Innova dan Fortuner ke Bengkel, Ada Apa?

Yamaha: Talenta Marc Marquez Pasti akan Berakhir

Jawa sendiri merupakan kompetitor dari Royal Enfield, yang sama-sama banyak mengeluarkan motor besar model klasik. Kembali ke permasalahan Jawa 42 milik Abhayraj, yang kerap mati mendadak.

Padahal, motor tersebut sudah banyak diperbaiki tapi masalah tak pernah berhenti. Motornya mogok setiap mengendarai jarak 100km, dan masalah mesin itu sudah terjadi sebanyak tiga kali.

Akhirnya, Abhayraj Sigh melakukan protes dengan mendatangi diler sembari membawa dua keledai. "Aku buang-buang duit, dan tidak ingin orang lain melakukan hal yang sama," kata dia.

Menurutnya, motor miliknya sudah seperti keledai saja. Dia juga kesal dengan pelayanan diler yang buruk ketika dirinya berkeluh kesah atas kerusakan motornya. Sialnya tak ada respon dari diler atas protes kerasnya tersebut.

Baca Juga:
5 TERPOPULER: Fitur Canggih di Aerox Terbaru, Calon Tim Anyar Rossi

China Punya Pondasi Kuat Kuasai Industri Otomotif Dunia

Jangan Lupa, Hari Ini 25 Ruas Jalan di Jakarta Kena Ganjil Genap

Dia pun melanjutkan protesnya di media sosial dengan menyatakan sudah habiskan dana 2 lakh atau sekitar Rp 39 jutaan untuk memperbaiki motornya.

"Lihat Jawa 42 baru saya yang telah berhenti 3 kali dalam waktu kurang dari 8 bulan, mengeluh kepada perusahaan tidak ada jawaban, memilukan bagi orang kelas menengah seperti saya, menyesal membeli omong kosong dan tidak membeli Royal Enfield," ungkap dia.

Berita Terkait
hitlog-analytic