Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Karena Virus Corona, Beli Helm sampai Enggak Boleh Dicoba Dulu

Promo helm Bell di IIMS Motobike Expo 2019
Sumber :

100kpj – Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril Mansyur mengatakan, virus corona atau COVID-19 bisa dengan mudah menyebar melalui pengaman kepala atau helm. Terutama, helm yang kerap digunakan bergantian seperti milik ojek online (ojol).

"Saya tidak mengatakan helm bisa jadi penyebaran. Tapi, kalau penumpang yang lain batuk pilek, kan virus bisa menempel. Boleh menggunakan hand sanitizer setelah menyentuh helm. Tapi, sebaiknya dicuci,” ujarnya kepada VIVA di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan belum lama ini.

"Jangankan helm ojol (ojek online), sajadah masjid juga bisa berpotensi menularkan virus corona," kata dia menambahkan.

Baca juga: Waspada Penyebaran Virus Corona Melalui Helm Ojek Online

Tingginya potensi penyebaran virus corona melalui perangkat helm, membuat beberapa merek menerapkan aturan baru terhadap para pembeli, yakni dilarang mencoba helm sebelum membelinya. Sehingga, ada risiko helm yang dibeli kebesaran atau kekecilan saat digunakan.

Helm

Executive Director RSV Helmet, Richard Ryan mengatakan, aturan tersebut telah dianutnya sejak empat hari lalu. Kendati membuat konsumennya ‘kabur’ karena tak diperbolehkan mencobanya terlebih dulu, namun ia mengaku harus tetap mengambil langkah itu sebagai upaya pencegahan.

“Mulai empat hari lalu kita berlakukan aturan baru mengenai dilarangnya fitting helm. Sudah traffic turun karena kegiatan luar rumah yang berkurang, ditambah ada aturan mengenai larangan fitting helm, konsumen malah (memutuskan) tidak jadi beli helm,” terang Richard kepada 100KPJ, Selasa 17 Maret 2020.

Promo helm Arai di IIMS Motobike Expo 2019

Senada dengan yang dilakukan RSV, Sales & Distributor Manager Prime Gears, Arief Rakhmat Budiman atau kerap disapa Erbe juga memperketat pembelian helm. Kendati ia masih memperbolehkan konsumen untuk mencoba produk sebelum membelinya, namun ia mewajibkan mereka untuk mematuhi beberapa aturan.

“Kalau pembeli mau coba helm, wajib pakai balaklava, kemudian kami juga menyediakan hand sanitizer buat para konsumen yang datang. Selain itu, ada juga pemeriksaan suhu oleh sekuriti di pintu masuk toko,” tutur Erbe.

Berita Terkait
hitlog-analytic