Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Demi Cegah Corona, Masyarakat Indonesia Berbondong-bondong Beli Mobil

Mobil bekas
Sumber :

100kpj – Masuknya virus corona atau COVID-19 ke berbagai wilayah di Indonesia membuat masyarakat panik dan memilih berdiam diri di rumah. Namun demikian, sebagian kalangan tetap harus berkegiatan di luar ruangan, baik untuk bekerja ataupun menghadiri janji yang bersifat penting dan darurat.

Meski begitu, pihak yang masih berkegiatan di luar rumah, kebanyakan tak ingin memilih transportasi umum sebagai kendaraan operasional. Sebab, adanya kerumunan membuat mereka khawatir jika terjadi penularan virus. Itulah mengapa, tak sedikit yang akhirnya memutuskan membeli mobil pribadi.

Ilustrasi mobil bekas

Manajer Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih mengatakan, penjualan mobil bekas terus melejit seiring munculnya kekhawatiran warga terkait penyebaran virus mematikan tersebut.

“Sekarang orang menghindari transportasi publik, mereka lebih memilih beli mobil. Hal ini sudah terjadi sejak minggu lalu,” ujarnya kepada VIVA, Jumat 20 Maret 2020.

Herjanto menjelaskan, kenaikan ini awalnya dikarenakan adanya banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya beberapa waktu lalu. Banyak warga yang kendaraannya rusak, dan memilih menjualnya. Namun keinginan untuk membelinya kembali muncul setelah mewabahnya corona di Tanah Air.

“Jadi yang dulu dijualin karena kebanjiran, mereka enggak beli lagi. Sekarang, gara-gara corona mereka takut, jadi beli lagi,” tuturnya.

mobil bekas

Sedang soal model, mengingat pembelian itu sifatnya darurat dan belum tentu atas pertimbangan emosional, Herjanto mengungkapkan bahwa mobil yang belakangan paling banyak dicari ialah model berbanderol murah.

“Kebanyakan beli yang harganya di bawah Rp120 juta. Contohnya seperti Toyota Agya ataupun Daihatsu Ayla,” tutup Herjanto.

Pasar motor bekas

Berbeda dengan mobil, penjualan motor bekas malah mengalami penurunan usai kemunculan wabah berbahaya tersebut.

Pedagang Motor Bekas

Pemilik diler motor bekas Tirta Motor di kawasan Kranji, Bekasi Barat, Dul Ahmadi menyebut, dirinya bingung lantaran tahun 2020 segalanya serba sulit. Setelah pada awal tahun penjualannya lesu karena banjir, kini masuknya virus corona memberikan dampak yang bahkan lebih memilukan.

“Saya kira setelah banjir kemarin, penjualan motor mulai naik. Sempat sih (membaik) di awal bulan lalu, tapi pas ada virus itu, (penjualan) langsung merosot lagi,” kata Dul.

Baca juga: Miris, Begini Jeritan Hati Pedagang Motor Bekas di Tengah Wabah Corona

Secara sederhana, ia menyampaikan, aturan pemerintah mengenai pelarangan warga berkegiatan di luar rumah, menjadi salah satu alasan mengapa penjualan kendaraan redup. Kendati demikian ia tetap membuka tokonya, dan melayani pembelian melalui sambungan telfon.

Berita Terkait
hitlog-analytic