Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Jangan Ngarep, Harga Mobil Listrik Nissan Bakal Lebih Murah di 2021

Nissan Kicks e-Power
Sumber :

100kpj – Kendaraan listrik menjadi salah satu jawaban untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak, dan menekan polusi udara. Di Indonesia ada beberapa produsen yang sudah menawarkan mobil ramah lingkungan, salah satunya Nissan.

Untuk pasar dalam negeri, mobil rendah emisi yang pertama kali dijual oleh PT Nissan Motor Indonesia (NMI) adalah Kicks e-Power. Meski penggerak utamanya listrik, namun mobil berjenis crossover itu masih memiliki mesin.

Nissan Kicks e-Power

Mesin bensiin 1.198cc itu hanya bertugas sebagai genset, atau generator yang akan menyala otomatis untuk mengisi baterai. Sehingga penggerak utamnya tetap mengandalkan listrik yang dialirkan dinamo ke roda bagian depan.

Motor listrik berkode EM57 itu dapat menghasilkan tenaga 127,3 Hp dan torsi 260 Nm, disalurkan melaui baterai berkapasitas 1,75 kWh. Dengan teknologi tersebut, pengguna SUV itu tidak memerlukan tempat pengisian baterai.

Saat ini crossover yang dibawa utuh dari Thailand tersebut dilego Rp449 juta on the road. Apakah harga itu bisa lebih murah, saat aturan pemerintah terkait kendaraan ramah lingkungan mulai berlaku pada 16 Oktober 2021?

Nissan Kicks e-Power

Diketahui, tahun depan pajak dan harga kendaraan diatur melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019. Beleid yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 15 Oktober, dan diundangkan 16 Oktober 2019 mengatur PPnBM (Pajak Penyesuaian Atas Barang Mewah).

Regulasi yang mengatur pajak melalui kadar emisi, dan konsumsi bahan bakar tersebut terdiri dari delapan bab, dan 47 pasal. Khusus kendaraan full listrik, hybrid, atau plug-in hybid akan dibebaskan dari PPnBM agar harga jualnya lebih murah.

Menurut Head of Extenal and Government Affairs PT NMI, Coki Panjaitan belum bisa memastikan jika harga jual Kicks e-Power lebih murah. Meski emisi dari mesinnya hanya 100 gram pe kilometer, lebih rendah dibandingkan mobil konvensional.

Namun sayang data tersebut adalah hasil pengujian di negara lain, sedangkan di Indonesia dia mengaku belum ad hasil pengujian dari Kementerian Perhubungan. Sehingga Coki tidak mengetahui jumlah emisi dari crossover listrik tersebut. 

Nissan Kicks saat diangkut towing

“Oktober tahun depan perhitungan pajak berdasarkan emisi karbon, sekarang juga bedasarkan emisi. Tapi di tahun depan itu dihitung dengan satu perysaratan, yaitu melakukan produksi di Indonesia,” ujarnya saat diskusi bersama Forwot.

“Kalau tidak masuk kategori program tersebut, seperti halnya CKD (teurai) atau emisi rendah, tidak mendapatkan isentif karbon taks,” katanya.

Artinya besar kemungkinan jika Kicks e-Power masih impor utuh, atau CBU dari Negeri Gajah Putih, harga jualnya tidak akan berubah. Namun Coki tidak menjelaskan rencana panjang untuk merakit crossover tersebut di dalam negeri. 

 

 

Berita Terkait
hitlog-analytic