Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Duit Rp5 Ribu dari Sopir Truk Gak Laku di Tangan Preman Tanjung Priok

Pungli Sopir Truk
Sumber :

100kpj – Kemarin, Kamis 10 Juni 2021 sopir truk curhat kepada Presiden Jokowi tentang masalah pungli yang dilakukan oleh preman yang dianggap merugikan bagi sopir truk di Pelabuhan Tanjung Priok. Mendengar keluhan dari sopir truk, Presiden Jokowi kemudian menelpon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar masalah itu segera dituntaskan.

Hari ini, Jumat 11 Juni 2021 polisi berhasil menangkap beberapa preman yang disinyalir melakukan praktek pungli terhadap sopir truk. Tak hanya menangkap beberapa preman, polisi juga menemukan fakta-fakta lain terkait pungli, seperti mereka enggan menerima uang jika sopir hanya memberi Rp5 ribu.

Kata polisi, beberapa dari mereka bahkan kerap menolak bila dikasih uang Rp5 ribu oleh sopir kontainer. Biasanya, mereka yang menolak adalah oknum karyawan di PT di Tanjung Priok yang bertugas mengangkut barang ke truk kontainer dengan crane. Jika sopir truk tak membayar pungli, para pelaku akan memperlambat proses pengangkutan barang tersebut.

"Sudah jadi budaya langsung membayar bahkan dengan gampangnya mereka melihatkan uang Rp5 ribu ditolak sama mereka, tidak diangkat kontainernya, nanti kalau sudah Rp20 ribu baru diangkat kontainer itu oleh operator dan ini terus berjalan mereka," ungkap Komisaris Besar Pilisi Yusri Yunus, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, dikutip dari Viva, Jumat 11 Juni 2021.

Pungli Sopir Truk

lebih lanjut Yusri menambahkan, bukan hanya di dalam PT, pungli juga terjadi di pintu keluar PT alias di jalan raya. Para preman kerap memalak sopir-sopir truk di sana. Bahkan sampai nekat mengetuk kaca mobil sopir kontainer. Sejauh ini sendiri, sudah ada 49 orang diamankan.

"Belum lagi yang ada di luar premanisme-premanisme yang ada di luar, anak jalanan mulai dari Pak ogah sampai sengaja dibuat macet kemudian harus membayar diketok-ketok. Ini sering terjadi yang sering viral di medsos, ini juga diamankan semuanya," katanya.

Selain itu, polisi juga menyebutkan para preman yang memalak para sopir truk kontainer bisa meraup penghasilan hingga Rp6,5 juta per hari, saat beraksi di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut Kombes Pol Yusri Yunus, Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan, para supir truk yang diberhentikan preman atau pemungutan liar di jalan, biasa keluarkan uang belasan ribu rupiah. Dalam satu hari di Jakarta Utara, ratusan truk selalu lewati jalan protokol dan diberhentikan para pemungut liar.

pungli terhadap sopir truk di pelabuhan Tanjung Priok

"Jadi total di Fortune ini sekitar Rp13.000 yang bisa dikeluarkan oleh sopir. Sedangkan satu hari bisa 500 kendaraan kontainer. Coba dikalikan, sekitar Rp6,5 juta yang dikeluarkan oleh para sopir," ujar Yusri dikutip dari Viva, Jumat 11 Juni 2021.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, Yusri mengatakan pungli terhadap sopir kontainer juga terjadi di pangkalan perusahaan peti kemas lain milik PT Dwipa, diketahui ada empat pos yang menjadi tempat karyawan untuk meminta uang kepada para sopir kontainer selama beroperasi di dalam.

"Di perusahaan DKM atau Dwipa, ada 4 pos. Total semua per 1 kontainer ada bisa mengeluarkan Rp11.000. Sehari bisa 350 sampai 500 kendaraan," pungkasnya.

Baca juga: Kerjanya Minta Duit ke Sopir Truk, Penghasilannya Rp6,5 Juta per Hari

Berita Terkait
hitlog-analytic