Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Siapa Sangka, KTM Punya Motor Model Beginian, Kini Dihargai Rp58 Juta!

KTM Mirabell. Foto: Rideapart.
Sumber :

100kpj – Selama ini, kita mengenal KTM sebagai merek roda dua yang kerap membuat motor berjenis trail, sport, dan juga naked. Namun, siapa sangka, pabrikan asal Austria tersebut rupanya pernah menjual skuter unik bertampang tak biasa. Mereka memberinya nama KTM Mirabell.

Disitat dari Rideapart, KTM Mirabell pertama kali dikenalkan pada 1955 lalu. Kabarnya, nama tersebut diambil dari suatu bangunan besar di Kota Salzburg, Austria yang bernama Mirabell Palace.

Baca juga: Motor Balap KTM RC 8C Dirilis Seharga Rp566 Juta, Cuma Ada 100 Unit

Secara tampilan, kendaraan itu sepintas menyerupai skuter besutan Vespa. Hanya saja, dimensinya jauh lebih besar dan memanjang. Sedangkan lampunya menjorok ke depan dengan setang telanjang dan spakbor depan melebar. Bagian unik lainnya terletak pada dudukan yang mengotak dan permukaan jok yang rata.

Meski bergaya skuter, namun KTM Mirabell menggunakan transmisi manual yang mengharuskan pengendara memindahkan gigi di kecepatan tertentu. Sementara pijakan transmisinya terletak di bagian bawah—dekat dasbor dan bersebelahan dengan pijakan rem.

Kendaraan tersebut menggunakan mesin 125cc satu silinder dengan muntahan tenaga maksimum 6 daya kuda. Sedangkan transmisi manualnya berjumlah tiga-percepatan dan tangki bahan bakarnya berkapasitas 8 liter bensin.

Saat ini, KTM Mirabell masih bisa ditemukan di the KTM Motohall Museum, Austria. Namun, tak diketahui pasti, berapa jumlah unit yang hingga sekarang masih beredar di luar museum tersebut—atau di jalanan umum di seluruh dunia.

Menariknya, baru-baru ini ada penjual di eBay yang menawarkan KTM Mirabell seharga US$3.995 atau sekira Rp58 juta. Berdasarkan keterangan, dia tinggal di Alhambra, California, Amerika Serikat dan hanya melayani transaksi langsung di sekitar area tersebut.

Kabarnya, sang penjual melepas KTM Mirabell lantaran dia terlalu sibuk kerja dan memiliki kegiatan lain. Sehingga, dia tak punya cukup waktu untuk mengendarai, mengurus, dan merawat kendaraan langka tersebut. Itulah mengapa, ketimbang rusak dan tak terjaga, lebih baik dia menjualnya kepada orang lain.

Berita Terkait
hitlog-analytic