Siap-siap Dapat Denda Besar Jika Berhenti di Bahu Jalan Tol

100kpj – Bahu jalan berfungsi untuk berhenti saat keadaan darurat atau untuk menghindar apabila terjadi kecelakaan. Selain itu bahu jalan juga digunakan untuk ambulance, pemadam kebakaran dan polisi untuk menjalankan tugasnya dalam kondisi darurat. 

Jadi tidak semua kendaraan boleh berhenti di bahu jalan tol apalagi berhenti di bahu jalan hanya untuk beristirahat atau berhenti untuk buang air kecil, sebab jika hal tersebut dilakukan siap-siap saja akan didatangi petugas kena denda.

Di Inggris sedang marak pengemudi mobil berhenti di bahu jalan tol hanya untuk membuang air kecil atau menelepon, bahkan menurut penelitian dari Select Car Leasing yang dikutip dari The Sun menyebutkan bahwa satu dar 10 pengemudi mengaku berhenti di jalan tol untuk pergi ke toilet dan sekitar 20 persen warga London telah berhenti di bahu jalan hanya untuk buang air.

Selain itu lebih dari 100 orang tewas atau terluka parah akibat terjadi kecelakaan karena menambrak mobil yang sedang berhenti di bahu jalan. Direktur Perusahaan Select Car Leasing, James O'Malley menjelaskan bahwa bahu jalan tol bukan tempat yang aman, dengan kecelakaan yang tak terhitung terjadi di sana setiap tahun, dan banyak dari mereka yang terbukti mengalami kecelakaan fatal.

"Jadi jika pengemudi mobil berhenti di bahu jalan bukan karena keadaan darurat, atau alasan klasik seperti buang air kecil, maka pengendara tersebut dan pengguna jalan lain dalam bahaya besar," tambah James.

Sesuai aturan 270 dari Highway Code yang berlaku di Inggris, pengemudi mobil boleh berhenti di bahu jalan tol dalam keadaan darurat atau ketika disuruh polisi atau petugas lalu lintas berseragam.

Jika pemilik mobil tetap melakukan hal tersebut tanpa alasan darurat, maka akan dikenakan denda sebesar £ 100, sedangkan jika karena pengemudi mobil berhenti di bahu jalan tol dan mengakibatkan kecelakaan, maka dendanya sebesar 5.000 poundsterling.

"Makanya tidak peduli seberapa putus asa kamu, atau sekeras apa pun anak-anakmu menjerit dan menangis untuk berhenti di bahu jalan, tetaplah harus berhenti di rest area," ujar James.

Sementara di Jakarta, berhenti di bahu jalan sudah sedang marak terjadi. Alasannya bukan seperti di London yang ingin buang air kecil, tapi di Jakarta alasan pengemudi berhenti di bahu jalan tol karena hanya untuk mengakali penerapan aturan ganjil genap.

Adapun cara untuk menghindari risiko mobil ditabrak kendaraan lain saat berhenti di bahu jalan, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia, Sony Susmana mengatakan, ada hal yang harus dilakukan oleh pengemudi. Paling pertama adalah menyalakan lampu Hazard. Tak hanya itu, pengemudi juga harus memasang segitiga pengaman dengan jarak kurang lebih 50 meter dari posisi mobil berhenti.

Aturan tersebut tertuang pada Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, aturan untuk parkir darurat ada di pasal 121 ayat 1 dan 2, yakni, 'Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan berbahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau darurat di jalan. Aturan ini tidak berlaku bagi sepeda motor tanpa kereta samping'.

Jika melanggar maka landasan hukumnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) Pasal 106 ayat 4 huruf b, yang isinya, "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib mematuhi ketentuan: b. Marka Jalan."

Sementara dendanya tertuang pada Pasal 287 yang berbunyi, "Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan yang melanggar aturan perintah atau larangan yang dinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf a atau Marka Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (4) huruf b dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

Baca juga: Seperti Tes Kerja, Ujian SIM Pakai Tes Psikologi