Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Test Drive Mitsubishi Xpander Cross di Lombok, Segini Konsumsi BBM-nya

Test Drive Xpander Cross di Lombok
Sumber :

100kpj – Untuk memperluas pasar mobil penumpang, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) meluncurkan Xpander Cross pada November 2019 lalu. Mobil tersebut menggambungkan unsur MPV dengan crossover.

Secara spesifikasi dan harga, Xpander Cross bersaing dengan Toyota Rush, Daihatsu Terios, dan Honda BR-V di pasar Low SUV. Demi mengetahui ketanguhannya, MMKSI mengajak 100KPJ ke Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 6-7 Februari 2020. 

Selama satu hari penuh, kami mendapat kesempatan mencoba Xpander Cross tipe premium package AT yang jadi varian tertinggi. Perjalan hari pertama dimulai dari Hotel Illira Lite Praya, Lombok Tengah menuju Sesela Art Market di kawasan Lombok Barat. 

Baca juga: Menyiksa 4 Mobil Terbaru Mitsubishi di Jalan Terjal Lombok

Kondisi jalan yang dilalui masih perkotaan dengan permukaan aspal rata yang disuguhkan pemandangan sawah. Kemudian dilanjut menuju Ashtari, menikmati pemandangan laut Kuta dari atas dengan jalur yang dilintasi menanjak dan sedikit bebatuan.

Test Drive Xpander Cross di Lombok

Setelah itu, perjalanan berlanjut melewati turunan  untuk menghampiri pantai Kuta Mandalika, dan terus berlanjut menuju Pantai Seger. Medan berpasir, serta perbukitan semi off road kami lewati untuk menguji performa mesin, kenyamanan dan handling Xpander Cross.

Setibanya di Pantai Seger, kami juga menyambangi Bukit Merese yang kebetulan lokasinya berdekatan di Pujut, Lombok Tengah. Desiran ombak, air laut yang biru dan hamparan padang rumput hijau kami saksikan dari atas bukit bersama keempat mobil Mitsubishi.

Namun untuk menuju tempat indah tersebut, Xpander Cross yang kami kendarai harus melewati tanjakan terjalan dengan permukaan jalan bebatuan. Seperti apa kelebihan dan kekurangan Xpander Cross selama berpetualang di Lombok?

Desain eksterior dan interior

Mobil keluarga yang dapat menampung tujuh penumpang itu, tetap mempertahankan bahasa desain dynamic shield. Tapi tampangnya lebih garang, karena desain bumper depan, kap mesin, dan grillnya diubah, sehingga berotot sekilas mirip Pajero Sport baru di Thailand.

Demi mempertegas kesan crossover, Mitsubishi menyematkan aksen over fender dan tambahan roof rail. Interior nuansa sporty dipertahankan, memadukan warna hitam dan cokelat pada dashboard, serta jok bahan kulit untuk tipe premium package yang kami coba.

Interior Xpander Cross

Dengan postur badan 175 centi meter, dan berat 78 kilogrm posisi berkendaranya sangat aerodinamis dan nyaman. Sudut pandang pengendara sangat baik, pengaturan setirnya juga bisa maju mundur dan tinggi rendah, atau tilt steering dan telescopic. 

Selain itu dengan ketebaln bahan bodi dan peredam, noise atau suara dar luar tidak masuk ke kabin cukup diapresiasi untuk mobil yang mengincar segmen Low SUV. Selain itu, kebisingan atau suara dari putaran roda depan belakang cukup minim masuk ke kabin. Sementara soal kepraktisan, kapasitas bagasinya sama dengan Xpander standar.

Fitur-fitur

Salah satu fitur terbaru yang benar-benar bermanfaat adalah lampu. Sebab lampu utama Xpander Cross LED empat titik pada masing-masing headlamp. Saat perjalanan malam hari, kami benar-benar merasa terang ketimbang lampu halogen pada Xpander standar.

Fitur keamannya lainnya sama dengan Xpander tipe Ultimate, pengereman dilengkapi ABS (anti-lock braking system) dan EBD (Electronic Brake Force Distribution). Dua air bags, kunci pintu otomatis, kaca belakang juga dilengkapi pengusir embun atau defogger, kamera parkir di belakang, seat belt tiga titik disetiap bangku.

Agar mobil tersebut tidak merosot di tanjakan ada juga fitur HSA (Hill Start Assist), dan kami merasa fitur tersebut bermanfaat. Selain itu, ada juga ASC (Active Stability Control) agar roda tidak selip dan mencegah tergelincir saat bermanuver. 

Untuk mencegah tabrakan beruntun, terdapat (ESS) Emergency Stop Signal. Namun fitur tersebut tidak kami coba, seperti diketahui teknologi tersebut mulai bekerja ketika rem mendadak, dan lampu hazard menyala otomatis sebagai tanda kendaraan di belakang.

Xpander Cross

Bukan hanya itu ada juga fitur headlight auto off, atau lampu akan mati otomatis saat mesin dimatikan. Ada juga power window timer, di mana kaca masih bisa dibuka atau ditutup dalam 30 detik, meski mobil mati. Dan yang tak kalah menarik adanya welcome light dan coming home light.

Dengan fitur tersebut lampu utama akan menyala saat kunci pintu hendak dibuka, ini memudahkan Anda mencari mobil diparkiran atau menerangi area parkir yang gelap selama 30 detik. Bukan hanya itu, untuk menjaga kecepatan konstan saat di jalan tol tanpa menginjak pedal gas sudah dilengkapi cruise control.

Untuk sistem hiburan, head unit Xpander Cross sama seperti tipe Ultimate yang berdimensi 7 inci layar sentuh dan sudah terintegrasi dengan samrtphone, dan terhubung ke kamera parkir yang ada di belakang. Untuk mempermudah pengaturan volume dan memilh musik kesukaan di setir juga tersedia audio control.

Kaki-kaki dan handling

Nah yang jadi pembeda paling mencolok pada Xpander Cross adalah sektor kaki-kaki. Sebab ground clearancenya dibuat lebih tinggi 20 mili meter, atau menjadi 225 mm. Sedangkan Xpander standar jarak pijak terendah ke tanahnya hanya 205 mm.

Naiknya angka tersebut, karena Mitsubishi telah mengubah ulang suspensi Xpander Cross meski basik teknologinya sama dengan Xpander standar yang dikembangkan dari Lancer Evo X. Selain itu, ukuran velgnya naik jadi 17 inci, sedangkan versi standar 16 inci.

Xpander Cross

Selama perjalan di Lombok, setir masih responsif meski ukuran velg dan ban lebih besar. Selain itu saat melintasi jalan meliuk-liuk, body rollnya sama dengan Xpander standar padahal secara gorund clearance lebih tinggi yang seharusnya menimbulkan limbung.

Secara rasional, Mitsubishi telah mempertimbangkan bahwa dengan meninggikan jarak pijaknya maka suspensi dibuat lebih keras dan agak rigid. Namun hal tersebut tetap membuat handling Xpander Cross saat manuver stabil dan nyaman, meski bantingannya agak kaku.

Performa dan konsumsi BBM

Jantung pacunya tidak ada perubahan dengan Xpander standar, yakni mesin bensin empat silinder MIVEC DOHC berkapasitas 1.500cc, yang dapat menyemburkan tenaga 102,5 daya kuda di putaran 6.000 rom dan torsi puncaknya 141 Newton meter di 4.000 rpm.

Saat kami melibas jalan lurus di kawasan Kuta Mandalika, kami mencoba kecepatannya hingga tembus 120 kilometer per jam di 4.000 rpm. Namun putaran bawahnya untuk transmisi matik kami merasa tidak terlalu responsif, namun masih batas wajar.

Hal itu dipengaruhi dari lingkaran roda lebih besar dan bobot yang bertambah karena beberapa aksen akserori yang menempel. Maka secara akselerasi dari putaran bawah tidak terlalu sigap seperti Xpander standar, dan konsumsi bahan bakar juga mempengaruhi. 

Jarak tempuh yang kami lalui dari Hotel Illira Lite Praya, Lombok Tengah sampai Ashtari di Jalan Mawun Kuta Lombok 96,8 kilometer. Kami memutuskan menghitung konsumsi bahan bakarnya dengan jarak tempuh tersebut, hasilnya dengan kecepatan rata-rata 29 km per jam, konsumsi bbm-nya 12,3 km per liter.

Perhitungan itu kami dapat berdasarkan informasi MID (Multi Information Display), dan bahan bakar yang digunakan Pertamax RON 92, dalam kedaaan tangki penuh. Di dalam mobil berisikan 4 orang termasuk pengemudi dengan bobot rata-rata 60-78 kg, di luar dari barang bawaan di bagasi. 

Harga dan Kesimpulan

Distributor mobil berlogo Tiga Berlian tersebut menawarkan Xpander Cross tiga varian, dengan harga Rp289,7 juta untuk tipe premium package AT, sementara tipe AT Rp280,7 juta, dan transmisi manual dilego Rp270,7 juta. Dengan harga tersebut, Xpander Cross jadi yang lebih mahal disandngkan dengan Rush, Terios atau BR-V.

Namun dengan segala kelebihan yang dimilikinya, Low SUV berpenggerak roda depan itu masih layak jadi pertimbangan, meski bentuknya sekilas sama seperti Xpander standar. Sekadar informasi, Mitsubishi juga memberikan keuntungan lain, semisalnya gartis servis yang meliputi jasa dan spare parts selama 50 ribu km.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic