Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Perjalanan Datsun 2016-2019, Sebelum Disuntik Mati Tahun Ini

Logo mobil Datsun
Sumber :

100kpj – Nissan Motor Company melepas merek Datsun dari aliansinya di beberapa negara, salah satunya di Indonesia. Sebab penjualannya dianggap tidak menguntungkan, maka 2020 pabrik Nissan di Tanah Air tidak memproduksi mobil Datsun.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika, beberapa waktu lalu mengatakan, setelah Cross dihentikan produksinya pada Juli 2019, tahun ini semua model Datsun tidak diproduksi lagi.

“Nissan akan menghentikan produksi Datsun GO dan Datsun GO+ pada Januari 2020, lantaran skala penjualan dibawah skala ekonomi,” ujarnya kepada 100KPJ.

Sebelum disuntik mati, penjualan Datsun sepanjang 2019 ternyata masih menjanjikan ketimbang merek lain. Pasalnya merek mobil blasteran India Jepang tersebut masih menduduki peringkat ke-11 dari daftar merek mobil terlaris secara nasional.

Baru seumur Jagung Datsun Cross stop

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor atau Gaikindo, penjualan wholesales Datsun atau pabrik ke diler sepanjang Januari sampai November 2019 sebanyak 6.359 unit, dengan meraih pangsa pasar 0,7 persen atau di bawah Nissan.

Namun dengan pencapaian tersebut, Datsun lebih unggul dari Mazda yang penjualan wholesalesnya hanya 4.542 unit dengan market share 0,5 persen. Di bawah itu masih ada DFSK dengan catatan 3.391 unit dan BMW 2.415 unit dalam periode yang sama.

Dari data wholesales tersebut, model Datsun yang menyumbang penjualan terbanyak adalah GO. Mobil hatchback yang masuk kategori Low Cost Green Car (LCGC) tersebut terjual 2.630 unit dari pabrik ke diler selama 11 bulan, kemudian Datsun Cross 1.862 unit, GO+ 1.569 unit dan GO Live 298 unit.

Berbeda dengan pencapaian ritel, penjualan Datsun dari diler ke konsumen ternyata lebih besar, yakni 7.291 unit dalam periode yang sama. Pangsa pasar Datsun di ritel sebesar 0,8 persen, lebih laris dibandingkan Mazda, DFSK, dan BMW. 

Perjalanan Datsun di Indonesia

Pertama kali hadir di Tanah Air empat tahun yang lalu, Datsun memang sudah berada di bawah naungan PT Nissan Motor Indonesia (NMI). Sejak menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air, Datsun mengincar segmen Low Cost Green Car (LCGC). 

Pertama kali hadir, model yang dijual hanya GO dan GO+, dan 2016 lalu menjadi penjualan tertingginya selama berkarir. Menurut data Gaikindo, penjualan Datsun dari pabrik ke diler saat itu mencapai 24.968 unit yang hanya disumbang dari dua model.

Namun memasuki 2017 penjualan wholesalesnya mulai merosot hingga 50 persen atau menjadi 10.484 unit. Nah demi mendongkrak eksistensinya, Datsun memberikan penyegaran untuk GO+ dan GO di 2018 yang dilengkapi transmisi matik CVT. 

Ilustrasi Datsun

Sebab selama bertarung di pasar, kedua mobil LCGC tersebut hanya ditawarkan transmisi manual. Tapi kerja kerasnya terbilang sia-sia, karena dengan varian GO dan GO+ yang lebih banyak penjulannya hanya 8.045 unit sepanjang tahun lalu.

Selain memberikan penyegaran pada kedua model andalannya itu, Datsun juga merilis produk terbaru di tahun lalu, yakni Cross. Datsun Cross diposisikan bukan LCGC, dan mulai dijual dari Maret 2018 dengan torehan 2.293 unit sampai akhir tahun lalu.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic