Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Toyota Crown Hybrid Sudah Siap Digunakan Menteri Baru Jokowi

Toyota Crown 2.5 HV G-Executive
Sumber :

100kpj – Kabinet kerja jilid II yang akan membantu kerja Presiden Jokowi periode 2019-2024 akan diumumkan hari ini. Para menteri baru Jokowi pun nantinya akan menggunakan mobil dinas terbaru, yakni Toyota Crown 2.5 HV G-Executive.

Sedan hybrid yang dibawa utuh dari Jepang oleh PT Toyota Astra Motor (TAM) tersebut untuk pengganti Crown Royal Salon. TAM produsen mobil Toyota di bawah naungan PT Astra International Tbk yang menjadi penyedia mobil menteri.

Asisten Deputi Humas Kementerian Sekretariat Negara, Eddy Cahyoni Sugiarto mengatakan, pengadaan kendaraan baru itu karena usia yang sebelumnya lebih dari 10 tahun. Pembaharuan mobil dinas terakhir dilakukan pada 2005 dan 2009.

“Kendaraan dinas yang VVIP Kepresidenan dan para menteri, pejabat setingkat menteri, pimpinan lembaga negara mantan presiden, dan mantan wakil presiden, mayoritas telah berusia lebih dari 10 tahun,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Toyota Crown Hybrid

Pemilihan Crown 2.5 HV G-Executive tentu sudah ada pertimbangan. Selain ramah lingkungan karena mengkombinasikan mesin bensin dan motor listrik, sedan tersebut juga dilengkapi dengan sejumlah fitur-fitur keamanan tingkat tinggi.

Meski Jokowi belum mengumumkan jajaran menteri terbarunya, namun mobil dinas tersebut sudah siap digunakan. Sebab diler yang dipercaya oleh Toyota sudah melakukan serah terima kepada pemerintah pada akhir bulan lalu.

Marketing Direktur PT TAM, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, jumlahnya ada 101 unit dan semuanya impor dari Jepang. Saat ini unit Toyota Crown itu sudah dikirim dari TAM sebagai produsen ke diler yang akan menyerahkan langsung.

“Unitnya sudah ditribusi ke diler, dan saya dengar dari diler sudah serah terima ke pemerintah pada 30 September 2019,” ujarnya kepada 100kpj, Senin 21 Oktober 2019.

Di Negeri Sakura Crown yang menggunakan platform Toyota New Global Architecture itu dibanderol 6.323.400 Yen atau Rp842 jutaan. Harga tersebut belum termasuk pajak, ongkos pengiriman dan lain-lain, bisa saja lebih mahal saat sampai di Indonesia. (re2)

 

Berita Terkait
hitlog-analytic