Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Pernyataan Dirut Jasa Marga terkait CCTV ke Komnas HAM Bikin Terkejut

CCTV
Sumber :

100kpj – Kasus bentroknya antara anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dalam iring-iringan bersama Habib Rizieq, dengan polisi yang sedang melakukan tugasnya di Jalan Tol Cikampek KM 50, 7 Desember 2020 lalu, membuat Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga yakni SUbakti Syukur mendatangi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

"Keterangan dari Dirut PT Jasa Marga dan Kapolda Metro Jaya diperlukan untuk melengkapi berbagai informasi yang telah dapatkan dan yang sedang didalami oleh Komnas HAM," ungkap Choirul Anam, komisioner Komnas HAM yang dikutip dari Viva.

Lebih lanjut Choirul menjelaskan bahwa Komnas HAM melalui tim pemantauan dan penyelidikan telah dan sedang melakukan penyelidikan, terhadap kasus yang terjadi di Jalan Tol Cikampek KM 50 tersebur. Tim telah melakukan permintaan keterangan berbagai pihak, yakni FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat.

Choirul juga mengaku bahwa tim melakukan pemantauan lapangan secara langsung dan sedang memperdalam tempat kejadian perkara (TKP). Tim kami juga meminta keterangan dari pihak FPI, saksi, keluarga korban, dan masyarakat sekitar.

Dirut Jasa Marga

"Sehingga keterangan dari Dirut PT Jasa Marga diperlukan untuk melengkapi informasi yang ada. Kami berharap, agar semua pihak bekerja sama untuk membuat semuanya dapat terbuka," katanya. 

Sementara itu, Dirut Jasa Marga Subaktu Syukur mengatakan, 23 dari 277 CCTV di ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek tak berfungsi normal saat kejadian bentrok antara polisi dan anggota FPI. CCTV yang ada di KM48 hingga KM72 itu mengalami gangguan sehingga tak dapat merekam dan mengirimkan gambar. 

"23 itu bukan tidak berfungsi, hanya pengiriman datanya berapa jam terganggu. Mau perbaikan tapi hujan, karena itu kan harus dideteksi pakai suatu alat, sehingga perlu waktu," jelas Subakti.

Menurut Subakti, gangguan pengiriman data itu menyebabkan kejadian di ruas jalan tol tersebut tidak terekam. Namun, 254 kamera CCTV lain yang ada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan di setiap gerbang tol berfungsi normal.

"Kalau di gerbang tol dan lain-lainnya itu ada (rekamannya). Jadi hanya sekitar 23 CCTV yang terganggu, sehingga kejadiannya di ruas jalan itu tidak terekam," pungkasnya.

Baca juga: Intip 2 Mobil yang Jadi Sorotan di Rekonstruksi Penembakan Anggota FPI

Berita Terkait
hitlog-analytic