Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Kontroversi Aerodinamika Motor Ducati di Mata Teknisi F1

Pembalap Ducati, Andrea Dovizioso
Sumber :

100kpj – Komponen aerodinamika di swing arm motor Desmosedici GP19 milik Ducati menjadi isu yang panas usai gelaran MotoGP Qatar 2019. Eks engineer Formula 1 (F1) dari tim Ferrari, Toni Cuquerella, memberikan komentarnya.

Motor Desmosedici GP19 milik Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci mendapat protes dari Honda, Suzuki, KTM dan Aprilia. Keempat tim itu menilai Ducati menggunakan komponen aero ilegal.

Semuanya menilai komponen itu membuat motor Ducati bisa melesat cepat, hingga membuat Dovizioso juara di seri pembuka. Namun, protes tersebut ditolak MotoGP dan keempatnya mengajukan banding ke Pengadilan Banding FIM.

Sidang itu sendiri akan dilakukan sebelum seri kedua di Argentina digelar pada 29-31 Maret mendatan. Pihak Ducati sendiri yakin banding akan ditolak karena komponen tersebut benar-benar legal.

Menurut analisa Cuquerella, komponen anyar Ducati menciptakan beban aerodinamika. Namun, dia melihat tak ada ketegasan aturan yang tertulis akan hal tersebut hingga Ducati bisa memakainya.

“Sudah jelas bahwa winglet Ducati menghasilkan downforce. Pertama-tama, karena bagian apa pun yang mengekspos cara seseorang menghasilkannya, itu bahkan dapat membantu mengurangi hambatan motor,” ujar Cuquerella dilansir Motorsport.

“Anda juga harus ingat, efek yang diciptakan memiliki dampak langsung pada bagian belakang. Karena itu melekat pada swing arm, aliran udara tidak boleh lewat melalui bagian lain dari motor. Masalahnya adalah cara aturan ditulis, Anda membuka kotak Pandora karena mungkin tidak ada cara spesifik untuk melarangnya," lanjutnya.

Lebih lanjut, Cuquerella menilai Ducati pintar dalam memanfaatkan situasi ini. Dia menyadari bila downforce pada motor hanya berdampak kecil saja hingga FIM pun tak terlalu mau jauh membuat aturan ini.

“Di F1, aerodinamika telah memberikan dampak besar pada performa mobil selama 30 tahun terakhir. Di motor, dampaknya lebih kecil. Jadi wajar jika FIM tidak terbiasa berurusan dengan kecerobohan seperti ini,” ujar Chief Engineer tim balap Formula E Mahindra Racing ini.

Berita Terkait
hitlog-analytic