Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Keren, BIN Punya Helm Canggih untuk Deteksi Awal Corona

Helm Canggih BIN
Sumber :

100kpj – Indonesia akan terus berjuang untuk melawan penyebaran virus corona, selain melakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh pemerintah, Badan Intelijen Negara (BIN) pun memiliki alat canggih berupa helm.

Helm ini dilengkapi dengan Thermal KC Wearable yang dapat mendeteksi suhu tubuh seseorang, hal tersebut dilakukan saat menggelar rapid test di Terminal MRT Blok M, Jakarta, Jumat, 8 Mei 2020.

Dokter Sri Wulandari, Kapoliklinik BIN mengatakan jika helm canggih tersebut sangat membantu petugas dalam mengecek suhu tubuh peserta yang akan mengikuti rapid test. Sehingga petugas tidak perlu lagi kontak fisik dengan peserta. 

Selain itu, Helm Thermal KC Wearable juga tersambung ke monitor yang bisa melihat langsung suhu tubuh. Apabila suhu di atas 36 derajat, maka pada tampilan monitor tubuh orang tersebut akan terlihat sangat merah. “Alat ini bisa mengecek suhu hingga 10 meter jaraknya, jadi tidak perlu lagi memakai termometer tembak,” ujar Sri Wulandari.

Lebih lanjut, Sri mengatakan, ketika suhu tubuh seseorang di atas normal, maka orang tersebut bakal menjalani tes dengan metode molekuler atau PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mengetahui positif atau tidaknya seseorang terhadap Covid-19. “Kalau dipastikan positif, akan diisolasi dan kami koordinasikan dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan dibawa ke Wisma Atlet,” tuturnya. 

Dalam kegiatan ini, BIN menyediakan 500 rapid test kit untuk warga yang ada di Stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan. Lembaga yang dipimpin oleh Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan ini akan terus melakukan rapid test di daerah-daerah yang masuk zona merah. 

Sebelumnya, BIN juga menggelar rapid test massal bersamaan dengan peluncuran Mobile Laboratory di depan Stasiun Sudirman dan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat. “Kegiatan ini digelar di zona merah Covid-19 untuk mendeteksi apakah ada yang positif. Tujuannya untuk memutus langsung mata rantai Covid-19,” pungkas Sri.

Berita Terkait
hitlog-analytic