Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Puja-puji Bos Tesla yang Sebut ‘Indonesia is Great’, Apa Maksudnya?

Elon Musk
Sumber :

100kpj – Pendiri perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk pernah memuji Indonesia terkait ketersediaan nikel yang berlimpah. Sebab, Elon menilai, unsur kimia logam tersebut merupakan elemen terpenting dalam pembuatan baterai berdaya besar.

Pada mulanya, melalui akun Twitter pribadinya, Elon Musk merespons sejumlah pertanyaan netizen berkenaan dengan produksi baterai untuk mobil listrik besutan Tesla. Kemudian, ada salah satu dari mereka yang menyinggung perihal nikel di Australia, dan kemungkinan Tesla membangun pabrik di sana.

Baca juga: Tampilan Tesla Cybertruck Bakal Dirombak Sebelum Mulai Dijual

Elon yang membaca pertanyaan tersebut langsung meresponsnya. Dia mengatakan, nikel merupakan tantangan terbesar perusahaan dalam produksi baterai berdaya besar. Sejauh ini, Australia dan Kanada telah melakukan hal cukup baik soal nikel, sementara Amerika Serikat sangat lambat, dan Indonesia dia katakan ‘great’ atau hebat.

“Nikel merupakan tantangan terbesar untuk pembuatan baterai yang awet dan berdaya besar. Australia dan Kanada sudah melakukan yang terbaik, Amerika Serikat sangat lambat dalam hal tersebut, sedangkan Indonesia menjadi yang terhebat,” tulis Elon Musk pada akhir Juli 2020 lalu.

Sayangnya, saat ada yang bertanya mengenai kapan Tesla membangun pabrik baterai di Indonesia, Elon belum bisa menjawab. Kala itu, kata dia, pihaknya masih dalam proses pembahasan.

“Menarik dibahas, kita sedang mendiskusikannya bersama tim,” tambah Elon di tautan yang sama.

Tesla Model S

Pernyataan Elon tersebut kemudian memunculkan satu pertanyaan: benarkah ketersediaan nikel di Indonesia sedemikan banyak, sampai-sampai perusahaan mobil listrik sebesar Tesla berniat membuka pabrik baterainya di sini?

Nyatanya, berdasarkan data dari Geological Survey AS yang diolah investingnews.com, Indonesia merupakan produsen terbesar nikel pada 2019 lalu, yakni 345 ribu metric ton. Sedangkan cadangannya dikatakan mencapai 21 juta metric ton. Sementara Australia dan Kanada hanya menempati urutan kelima dan keenam.

Diketahui, beberapa waktu lalu, Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sudah dihubungi pihak Tesla terkait investasi dan rencana mereka membangun pabrik baterai di Indonesia. Hal yang sama turut dikonfirmasi Menperin Agus Gumiwang. Namun, hingga kini, segalanya masih dalam tahap pembahasan.

Berita Terkait
hitlog-analytic