Sebab jika tidak, sisa ekskresi dari tubuh burung itu bakal merusak lapisan cat kendaraan. Sayangnya, kata David, belum banyak pemilik mobil yang mengetahui tentang hal tersebut.
“Penelitian ini tentu jadi masalah serius buat pemilik mobil, cat bisa rusak dan memengaruhi nilai jual kendaraan. Jadi, untuk melindungi cat mobil, sebaiknya kotoran harus dibersihkan sesegera mungkin,” ujar David, dikutip dari laman Autoblog, Sabtu 9 Mei 2020.
Menariknya, berdasarkan penelitian tersebut, hanya 17 persen pemilik kendaraan yang langsung membersihkan mobilnya saat melihat ada kotoran burung yang berhinggap. Sedang 20 persen menunggunya sampai berhari-hari, 55 persen bahkan menundanya sampai ada waktu mencucinya. Kemudian delapan persen sisanya tak peduli sama sekali.
Lebih jauh, salah satu juru bicara dari British Trust for Ornithology menyebut, warna mobil mungkin saja mempengaruhi minat burung membuang kotoran. Tapi jangan lupa, secerah apapun warnanya, jika tidak diparkirkan di dekat burung bertengger, maka potensi mobil menerima hal tersebut menjadi lebih kecil.