Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Kemampuan Bus Listrik Tanpa Sopir yang Beroperasi di Tangerang

Mobil listrik otonom
Sumber :

100kpj – Mini bus listrik otonom sedang dilakukan uji coba oleh Sinar Mas Land di kawasan BSD, Tangerang sejak Mei 2022, sampai Januari 2023. Shuttle yang bisa berjalan tanpa sopir tersebut bisa dimanfaatkan warga tanpa biaya.

Chief Digital Tech Ecosystem & Development Sinar Mas Land, Irawan Harahap mengatakan, ekosistem kendaraan listrik tanpa awak ini menjawab solusi rendah emisi, dan mendorong kehidupan yang berkelanjutan.

Baca juga: Jangan Kaget di Tangerang ada Bus Listrik yang Bisa Jalan Tanpa Sopir

Mini bus listrik otonom

Melansir situs resmi Navya, mini bus listrik itu memiliki panjang 4,75 meter, lebar 2,11 meter, dan tinggi 2,65 meter. Dimensinya sangat kompak untuk kategori bus, bahkan di atas kertas ukurannya tidak berbeda jauh dengan MPV.

Mini bus listrik itu memiliki berat 3.450 kilogram, alias tiga ton lebih. Tidak heran karena banyak perangkat elektronik, termasuk baterai di dalamnya maka cukup berat, tidak sebanding dengan ukurannya.

Jantung pacunya dipersenjatai baterai lithium Iron Phosphate berdaya 33 kilo watt hour (kWh)  yang diklaim masa pakainya bisa 9 jam. Tentu bisa berubah, tergantung pemakaian, dan sejalan dengan umur komponen tersebut.

Mini bus pelahap seterum dengan konfigurasi 11 tempat duduk, dan empat orang berdiri itu dapat melaju maksimal hanya 25 km per jam. Berdasarkan pengujian internalnya, jarak tempuhnya hanya 30 kilometer.

Untuk pengisian baterainya membutuhkan waktu sekitar 9 jam dari kosong sampai 90 persen, dengan arus berdaya 3,6 kW. Bisa lebih cepat, hanya empat jam namun dengan aliran arus 7,2 kW

Sejumlah sensor yang tertanam di mini bus listrik itu cukup banyak, meliputi dua LIDAR multi-player 360 derajat, enam LIDAR single-layer 180 derajat berupa kamera di depan, dan belakang.

Selain itu wheel encoder dan sensor intersial untuk odometri navigasi kinematic, real-time menggunakan GNSS, atau antenna sistem satelit navigasi global. Lalu gimana cara kerjanya?

Interior Navya otonom

Masih menurut sumber yang sama, GNSS berkomunikasi antara GPS, dan stasiun pangkalan untuk menentukan posisi kendaraan yang tepat setiap saat. 

Sedangkan odometri mengukur perpindahan, dan kecepatan setiap roda untuk memperkirakan laju kendaraan, dan perubahan posisinya.

Kamera bertugas mendeteksi rintangan, dan memperkirakan posisinya relative terhadap kendaraan, tanbahan peta persepsi dengan alanisis lingkungan seperti rambu-rambu jalan, lampu lalu lintas.

LIDAR, atau radar ringan menyediakan peta dengan tampilan 2D dan 3D dari kondisi sekitar mobil untuk menentukan posisi yang tepat, dan mendeteksi rintangan.

Berita Terkait
hitlog-analytic