Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Membuktikan Wuling Almaz RS Bisa Jalan Sendiri Seperti Tesla Model 3

Test drive Wuling Almaz RS
Sumber :

100kpj – Wuling Almaz RS akhirnya diperkenalkan di hadapan awak media melalui Wuling Motors sebagai agen pemegang mereknya. Mobil berjenis SUV itu dibekali sejumlah teknologi baru yang lebih canggih dari versi sebelumnya.

Selain memperbaharui fitur perintah suaranya yang disebut WIND (Wuling Indonesian Comand), Almaz RS juga dibekali WISE (Wuling Intererconnected Smart Ecosystem), yang terintegrasi ADAS (Advance Driver Assistance System).

Wuling Almaz RS

Berkat ADAS, SUV buatan jenama asal Tiongkok itu mampu berjalan sendiri tanpa kendali pengemudi layiknya semi autonomous di Tesla Model 3. Penasaran dengan teknologi tersebut, 100kpj mencoba keunggulannya langsung.

Langkah pertama untuk mengaktifkan fitur tersebut, kami harus menekan tombol di sisi kiri setir yang disebut ACC (Adaptive Cruise Control). Fungsinya untuk menyesuaikan kecepatan mobil dengan kendaraan lain di depannya.

Lalu tombol LKA (Lane Keeping Assistance), dan LDW (Lane Departure Warning) di sisi kanan dashboard belakang kemudi perlu ditekan. Untuk memberikan peringatan keluar lajur tanpa dikehendaki, dan mengkoreksi arah kemudi ke jalur aman.

Panel instrumen Almaz RS

Jika sudah aktif, kami perlu mengatur kecepatan melalui tombol bertuliskan ‘Res’ di setir yang hanya di geser ke atas (+), atau ke bawah (-). Kemudian secara otomatis Almaz RS yang kami kendarai mengikuti laju mobil di depannya.

Setelah indikator kecepatan terlingkari warna biru di layar MID (Multi Information Display), dan bagian bumper belakang mobil di depan berwarna biru artinya fitur tersebut sudah berfungsi. Dan mobil berjalan dengan sendirinya.

Tanpa perlu menekan pedal gas, begitu juga saat mobil di depan melakukan pengereman kami tidak perlu menginjak pedal rem, karena otomatis berhenti. Jarak aman mengikuti mobil bisa diatur dengan dua tombol di setir, bergambar garis.

Wuling Almaz RS

Yang menarik, saat mobil melintasi marka jalan, atau garis pembatas di aspal maka akan muncul indikator di layar MID mobil berada di tengah garis kuning yang menyala. Jika garis kuning itu sudah muncul kami bisa melepas setir.

Selagi marka jalan itu tampak jelas, atau terbaca sensor, setir bergerak otomatis mengikuti arahnya. Namun dalam waktu beberapa detik, muncul peringatan visual melalui panel intrumen, agar kami kembali memegang setir.

Mungkin tujuannya agar pengemudi tidak terlena dengan teknologi semi autonomous tersebut, dan tetap bekendara aman dengan mengawasi pergerakan setir. Sebab fitur itu tidak akan berfungsi saat marka jalan tidak terbaca.

Bahkan jangan salah, sensor ternyata membawa trotar sebagai marka jalan sehingga meski keluar indikator garis kuning di layar MID, sebaiknya Anda tetap memegang kendali setir. Sebab mobil akan mengarah ke pembatas jalan, atau trotoar tersebut.

Wuling Almaz RS interior

Artinya sensor belum bisa membedakan, antara marka jalan atau garis di aspal dengan trotoar. Diketahui, di dalam ADAS terdapat sejumlah fitur pendukung yang berfungsi secara bersamaan mobil berjalan tanpa kendali, atau dikemudikan langsung.

Selain ACC, LKW, dan LDW, masih ada BCA (Bend Cruise Assistance) tugasnya mengurangi kecepatan secara otomtis ketika kendaraan memasuki tikungan, TJA (Traffic Jam Assistance) dan ICA (Intelligent Cruise Assistance) membantu jarak aman dalam kondisi lalu lintas padat, atau lancar.

SDW (Safe Distance Warning) memberikan peringatan ketika kendaraan di depan berada di bawah jarak aman. (FCW (Forward Collision Warning) mendeteksi potensi tabrakan depan, dan memberikan ragam peringatan berupa suara, visual, atau rem sekejap disesuaikan dari tingkat bahaya.

Wuling Almaz RS

Selain itu AEB (Automatic Emergency Braking) jika pengemudi tidak merespon perringatan bahaya tabrakan, yang terdeteksi, sistem akan otomatis melakukan pengereman darurat. IHBA (Intelligent Hydraulic Braking Assistance (menyesuaikan besarnya gaya pengereman secara otomatis sesuai tingkat resiko.

Yang terakhir adalah CMS (Collision Mitigation System) jika tabrakan tetap terjadi akibat kecepatan terlalu tinggi, atau kejadian mendadak, sistem ini aakan memaksimalkan pengurangan kecepatan. Dan IHMA (Intelligent Head Beam Assistance) untuk menyesuaikan ketinggian cahaya lampu utama secara otomatis

 

Berita Terkait
hitlog-analytic