Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

MPV Hyundai Calon Pesaing Avanza Siap Diproduksi di RI, Tahun Ini?

MPV Hyundai yang bakal jadi pesaing Toyota Avanza CS
Sumber :

100kpj – Mobil bejenis Low Multi Purpose Vehicle (MPV) memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Sehingga tidak heran jika para produsen mobil berlomba-lomba terjun di kolam yang sama dengan membuat produk sejenis.

Dari perwakilan brand Jepang mobil berjenis Low MPV itu diramaikan oleh Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, dan Mitsubishi Xpander. Sedangkan jenama asal China diwakilkan Wuling Confero S.

Baca juga: Cuma Butuh 1 Bulan Mobil Seharga Miliaran Laku Ratusan Unit di RI

Calon MPV Hyundai

Sementara untuk agen pemegang merek mobil asal Korea Selatan, seperti halnya Hyundai dan Kia belum memiliki produk sejenis. Diketahui, mereka masih bertahan dengan MPV di segmen menengah seperti H-1, dan Sedona.

Namun bukan berarti Hyundai diam begitu saja. Pasalnya sejak menghadirkan model purwarupanya bernama Heza Space pada 2012, jenama asal Negeri Gingseng itu dikabarkan serius membuat Low MPV untuk pasar global. 

Diduga mobil keluarga itu akan diproduksi di pabrik baru Hyundai di kawasan Deltamas Bekasi, Jawa Barat. Bahkan kabarnya Low MPV buatannya itu bukan hanya dijual di dalam negeri, melainkan untuk di ekspor ke sejumlah negara.

MPV Hyundai kepergok uji coba di jalan

“Tunggu Saja tanggal mainnya, belum bisa jawab dulu. Yang penting pabrik jadi dulu. Pabriknya kan baru jadi akhir tahun ini. Tapi kan produksinya mulai tahun depan (2022) semua,” ujar COO PT Hyundai Motor Indonesia, Makmur Kamis 28 Januari 2021.

Menurutnya, tidak semua produk baru Hyundai diproduksi di dalam negeri. Artinya kantor pusat akan menyesuaikan kondisi pasar masing-masing negara untuk membuat suatu produk, demi menggenjot penjualan domestik, atau ekspor.

“Apakah semuanya diproduksi di sini, atau impor itu kan nanti tergantung dari produk plan global. Karena kita kan punya pabrik tidak hanya di satu tempat. Nah itu kan market secara dunia pun harus diatur,” tuturnya. 

Makmur mengatakan, sebelum melakukan produksi suatu produk hal lain yang dipikirkan menghitung pemesanan produksi secara ekonomi, dari sisi pabrik harus dipikirkan segmen ekpor. Hal itu yang menjadi salah satu pertimbangan. 

 “Jadi itu dipikirkan semua mulai dari kebutuhan lokal hingga global. Kalau ditanya jenis apa yang akan diproduksi, pasti kita akan pelajari kebutuhan market lokal. Kita kan MPV dan SUV kental sekali,” katanya

Sebelumnya, pada tahun lalu media Filipina, Autoindustriya sempat memberitakan Hyundai akan memberikan nama untuk MPV barunya Staria dan Staria Premium. Hal itu diungkapkan setelah mereka mengajukan dua merek dagangnya.

Berdasarkan informasi dari dokumen yang diajukan Hyundai ke Kantor Kekayaan Intelektual Filipina, tertulis nama Staria yang diberikan pada 1 Juni 2020. Kemudian merek dagang kedua yang terdaftar 15 September 2020 Staria Premium.

Belum diketahui bentuk asli dari kedua produk terbarunya itu, namun masih menurut sumber yang sama keterangan jenis mobil bernama Staria itu dikategorikan dalam 3 kelompok, yakni van, mobil listrik, dan mobil hybrid.

Tidak ada tanda-tanda bejenis Low MPV, meski sebagian menduga jenis van yang dimaksud sudah cukup mewakilkan dari produk yang selama ini menjadi bahan perbincangan. Tapi pada dasarnya van adalah MPV dengan dimensi besar.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic