Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Saran Praktisi Supaya Kasus Seperti Chacha Sherly Tak Terulang Lagi

CHACHA SHERLY EKS TRIO MACAN
Sumber :

100kpj – Beberapa hari lalu, mantan personel Trio Macan, Chacha Sherly mengalami kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo KM 438, Semarang, Jawa Tengah. Berkat kejadian itu, Chacha sempat dilarikan ke rumah sakit, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia. 

Terkait hal itu, polisi melakukan sejumlah pemeriksaan. Hasilnya, sopir mobil yang ditumpangi Chacha saat kejadian ditetapkan sebagai tersangka, lantaran disebut-sebut berbuat salah. 

Baca juga: Belajar dari Kasus Chacha Sherly, Praktisi: Jangan 100% Percaya Sopir

Pihak kepolisian menilai, sesaat sebelum terjadi kecelakaan, sopir tersebut melakukan kelalaian. Dia nekat mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, yakni 100 kilometer per jam saat kondisi hujan deras.

Sementara itu, praktisi dari Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana mengatakan, sopir atau pengemudi mobil yang membawa penumpang Chacha Sherly tersebut melakukan kekeliruan lantaran tak bisa membaca situasi. Seharusnya, kata Sony, saat jalan sedang basah, kecepatan mobil bisa dikurangi.

“Menurut saya, pengemudi itu melakukan kelalaian dalam kejadian kecalakaan tersebut, dan berakibat ada korban meninggal,” ujar Sony kepada 100KPJ, Kamis 7 Januari 2021.

“Mengemudi dengan kecepatan hingga 100 kilometer per jam saat kondisi hujan adalah cari masalah. Karena hujan itu unsafe condition, tidak hanya jarak pandang terbatas, tapi juga kemungkinan selipnya besar. Belum lagi, seberapa besar kemampuan pengemudi menguasai kendaraannya,” sambungnya.

Ilustrasi setir mobil.

Berkaca pada kasus tersebut, Sony mengingatkan, jangan nekat ngebut saat cuaca di luar sedang kurang baik. Selain itu, sebagai penumpang, hendaknya kita bisa mengingatkan sopir untuk tetap berhati-hati dan tetap menjaga kecepatan.

Kesalahan terbesar penumpang, kata dia, ialah terlalu santai dan menyerahkan segalanya kepada pengemudi.

“Jadi penumpang jangan tidur di dalam kabin, kecuali kecepatannya 60 kilometer per jam atau 100 kilometer per jam dalam rentan 20 detik saat mendahului kendaraan lain. Juga selalu ingatkan pengemudi untuk berhati-hati, pokoknya jangan terlena dan merasa aman. Bahaya tetap ada meski kita berada di dalam kabin,” kata dia.

Berita Terkait
hitlog-analytic