Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Jokowi Tak Mau Tahu Ekspor Otomotif Harus 1 Juta Unit pada 2024

Jokowi saat di pabrik Isuzu
Sumber :

100kpj – Presiden Joko Widodo memberi target kepada pelaku industri otomotif nasional untuk bisa mengekspor kendaraan hingga 1 juta unit pada 2024. Saat ini, kata Jokowi, setiap tahunnya ekspor seluruh produk otomotif mencapai 300 ribu unit.

"Saya minta sampaikan kepada seluruh keluarga besar otomotif, 2024 minimal 1 juta unit harus keluar dari Indonesia. Caranya gimana, enggak mau tahu," ujar Presiden Jokowi, dalam sambutannya di pabrik Isuzu Karawang Plant, Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, seperti dilansir VIVAnews.

Isuzu Straga yang diproduksi oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia, hingga 2020 mengekspor 6 ribu unit ke Filipina. Jokowi mengatakan, target hingga 1 juta unit per tahun pada 2024 bisa tercapai.

Ekspresi Jokowi coba Esemka


"Yang jelas saya lihat Pak Priyono (Prijono Sugiarto, presiden direktur PT Astra International Tbk) sudah salaman sama menko (Airlangga Hartarto) dan menperin, berarti sangat serius. Kalau sekarang US$8 miliar berarti tiga kali lipat harus keluar dari ekspor otomotif kita," ujarnya.

Jokowi mengatakan, target seperti ini harus diberikan. Ia tetap optimistis bahwa capaian yang diberikan itu bisa terealisasi. Meski dalam banyak hal, pesimistis sering kali muncul kalau sudah diberi target seperti itu.

"Sekarang kita sering pesimis. Kita sering tak percaya diri, karena apa? Karena kerja enggak pernah pakai target yang terukur dan realistis. Saya yakin, insya Allah bisa terwujud," kata Jokowi.

Filipina adalah negara tujuan pertama dari ekspor Isuzu Traga dengan total 6.000 unit hingga akhir 2020 dengan kontribusi pada devisa negara diperkirakan mencapai US$66 juta per tahun.

Pada tiga tahun ke depan, Isuzu Indonesia berencana memperluas negara tujuan ekspor Isuzu Traga hingga lebih dari 20 negara. Tidak hanya di Asia Tenggara, namun juga Timur Tengah, Amerika Latin, serta beberapa negara di Afrika.



Ekspor Isuzu Traga sudah mendapatkan Fasilitas Pembebasan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). Yaitu salah satu fasilitas menteri keuangan yang pelaksanaannya dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Dengan menggunakan fasilitas ini, impor bahan baku yang diolah, dirakit, dipasang pada barang dan hasil produksinya akan diekspor tidak dipungut bea masuk dan PPN impor.

Kegiatan ekspor membutuhkan penambahan supplier hingga total supplier yang terlibat mencapai 119 perusahaan. Secara keseluruhan, ekspor akan memberikan tambahan penghasilan bagi para supplier hingga US$9 juta per tahun, serta penambahan omzet untuk perusahaan logistik dapat mencapai US$300 ribu per tahun.
Berita Terkait
hitlog-analytic