Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Daihatsu Buka Suara Soal Sigra Dijadikan Taksi Konvensional

Daihatsu Sigra jadi taksi
Sumber :

100kpj – Setiap perusahaan taksi konvensional bebas menentukan armada yang digunakan. Bukan hanya mobil sedan, namun jenis Low Multi Purpose Vehicle seperti Honda Mobilio, dan Toyota Avanza pun dijadikan taksi. 

Bahkan baru-baru ini mobil harga terjangkau atau Low Cost Green Car (LCGC) juga digunakan sebagai armada salah satu perusahaan taksi. Hal tersebut terlihat dari gambar-gambar yang beredar di media sosial.

Diketahui perusahaan transportasi umum tersebut adalah Express, mereka menggunakan Daihatsu Sigra sebagai angkutan barunya. Ratusan unit Sigra itu berada di panggakal Express, Jalan RC Veteran Bintaro, Jakarta Selatan. 

Melihat fotonya, Sigra yang digunakan model lama tipe X dengan mesin 1.200cc, artinya bukan tipe D yang mesinnya 1.000cc. Sekujur bodi mobil LCGC itu dibalut warna emas dan putih yang bertuliskan Next di bodi samping. 

Daihatsu Sigra jadi taksi

Meski mobil tersebut dibeli dalam jumlah banyak oleh perusahaan taksi konvensional, namun PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai agen pemegang mereknya mengaku tidak tahu soal penjualan fleet tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Marketing Direktur PT ADM, Amelia Tjandra. Dia mengatakan, memang saat ini ramai sekali orang membicarakan Sigra dijadikan taksi. Namun mobil andalannya itu tidak dibeli langsung dari pabrik.

“Kami tidak menjual itu ke perusahaan taksi. Masing-masing dari diler, dan enggak ngelapor. Yang kuning itu apa sih (taksi Sigra), apa lagi itu Next Taksi saya enggak tahu.,” ujarnya di sela-sela acara test drive New Sigra di Bandung, Jawa Barat, Kamis 10 Oktober 2019.

Lebih lanjut wanita yang akrab disapa Amel itu menjelaskan, soal penjualan wholesales atau pabrik ke diler memang Sigra menjadi penyumbang terbesar. Namun apakah beberapa diler menjual unitnya itu ke perusahaan taksi tidak ada keterangan.

“Diler minta berapapun kami kasih (unit). Karena Sigra bikinnya di Karawang, tidak ada masalah kapasitas produksi. Itu bukan kewajiban dia lapor ke kami, karena jual putus (ke diler),” katanya.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic