Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Mobil Andalan Gubernur yang Merasa Penghasilannya Belum Tentu Halal

Gubernur Sumut
Sumber :

100kpj – Saat ini masyarakat Sumatera Utara, dipimpin oleh sosok Gubernur yang punya ciri khas tegas dan sangar. Yup, sosok tersebut adalah Edy Rahmayadi yang pernah menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad).

Edy terpilih sebagai Gubernur, lewat Pilgub Sumut tahun 2018 yang diusung oleh partai PAN, PKS, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai Gerindra. Meskipun sosoknya terlihat sangar, tapi Edy punya sisi kepedulian yang sangat besar bagi rakyat kecil/

Seperti pada saat mengundang ratusan tukang becak ke rumah dinas Gubernur Sumut untuk berbuka puasa pada 2019 silam. Dalam kesempatan itu, Edy memuji kerja keras para penarik becak untuk mencari nafkah yang halal. Secara mengejutkan, Edy mengatakan bahwa penghasilannya sebagai Gubernur Sumut belum bisa dipastikan halal.

"Mulia lah kalian, karena yang kau raih adalah nafkah yang halal. Apa bisa kalian pastikan aku yang berdiri di sini, seorang gubernur, mendapat nafkah yang halal? Yang tahu aku, Allah, dan staf-stafku," kata Edy dikutip dari Viva, Senin 21 Desember 2020.

Edy Rahmayadi

Jebolan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1985 ini memang terkenal dengan ketegasannya. Bagaimana tidak, Edy menghabiskan 34 tahun hidupnya bersama TNI Angkatan Darat.

Sejumlah posisi pernah diembannya, mulai dari di komando tempur hingga komando teritorial. Pada 2014 silam, Edy dipercaya menjadi Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) I Kostrad. Setelah itu, pria kelahiran Sabang, Aceh, 10 Maret 1961, ditunjuk menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan (BB).

Pada 2015, pangkat Edy naik menjadi bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) TNI setelah didapuk menjadi Pangkostrad, menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad).

Saat menjabat Pangkostrad, Edy juga terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), pada 10 November 2016. Kemudian pada 2018, Edy pada akhirnya memutuskan pensiun dini dan maju dalam Pemilihan Gubernur Sumut.

edy Rahmayadi

Karirnya yang cemerlang membuat Edy memiliki pundi-pundi uang, namun uniknya jika melihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada laman resmi KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang disetorkan pada tahun 2019 Edy Rahmayadi memiliki total kekayaan senilai Rp23.631.963.468.

Uniknya dari total nilai kekayaannya, Edy hanya memiliki dua koleksi mobil yang identik dengan anak muda. Kedua mobil tersebut adalah Honda Jazz, tahun 2011 yang kisaran harganya Rp140 juta, dan tahun 2015 yang harganya sekitar Rp220 juta.

Jika melihat dari tahun produskinya Honda Jazz yang dimiliki oleh Edy adalah generasi yang bisa dibilang paling banyak populasinya di Indonesia, apalagi ubahannya juga cukup signifikan ketimbang varian sebelumya, dan dimensinya membengkak sekitar 70 mm, dan wheelbase lebih panjang.

Mesin Honda Jazz ini mengandalkan 4 silinder SOHC berkapasitas 1.500 cc dengan teknologi i-VTEC. Mesin ini sanggup memuntahkan tenaga puncak mencapai 120 dk pada 6600 rpm, torsi 145 Nm pada 4800 rpm. Lantas tenaga tersebut disalurkan oleh 2 pilihan transmisi manual 5 percepatan, dan otomatis 5 percepatan berpenggerak roda depan.

Honda Jazz

Baca juga: Koleksi Mobil Anggota DPR yang Dorong Pemerintah Beri Vaksin Gratis

Berita Terkait
hitlog-analytic