Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Fakta Kecurangan yang Dilakukan Air Nonthaburi yang Bikin Tekno Tuner Kalah dan Hampir Adu Jotos

Tekno Tuner vs Air Non
Sumber :

100kpj – Tekno Tuner HS dari Indonesia mengalami kekalahan ketika balapan dengan Air Nonthaburi dari Thailand di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, Minggu 25 Desember 2022 sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Ajang drag race akbar yang digelar sebelum menutup akhir tahun ini cukup menjadi sorotan, lantaran Tekno Tuner (Indonesia) dan Air Nonthaburi (Thailand) sangat disegani di negaranya masing-masing, untuk ajang adu karapan motor.

Pertemuan kedua bengkel yang jago bikin motor drag Kawasaki Ninja 150 dua tak itu berjalan cukup sengit. Tekno Tuner mengandalkan Ryan Mee sebagai pembalap atau jokinya, sedangkan Air Non ditunggangi Beng Bunho.

Dalam ajang adu cepat motor di lintasan lurus kali ini dibuat dua kali pertemuan. Pada race pertama, Beng Bunho unggul atau finis lebih dulu dengan catatan waktu 21.672 detik, sedangkan Ryan Mee 21.789 detik.

Motor drag Tekno Tuner HS siap lawan Air Noon Thailand

Sementara putaran kedua, Bang Bunho sampai finish lebih dulu dengan waktu 21.692 detik, sedangkan Ryan Mee 21.711 detik.

Setelah balapan selesai, terkuak kecurangan yang dilakukan Air Nonthaburi dari Thailand. Ergus Oei dari Tekno Tuner Indonesia menceritakan kepada 100KPJ.com, tentang kecurangan yang dilakukan oleh Air Nonthaburi.

Pertama kata Ergus, regulasi stroke itu toleransi 1.2 mm naik turun, pakai stroke standar yang ukurannya 54.4 mm, jadi dengan aturan toleransi 1.2 mm naik turun itu seharusnya toleransi stroke atau langkah itu 56.8 mm.

"Nah stroke mereka 56.85 jadi mereka lewat 0.5 mm stroke-nya. Tapi bagi kami itu gak masalah karena masih bisa kami anggap masuk toleransi," bilang Ergus kepada 100KPJ.com lewat sambungan telepon.

Tak hanya itu Ergus menjelaskan, Air Nonthaburi juga curang soal ukuran venturi pada karburaror, kecurangan ini yang bikin pihak Tekno Tuner dari Indonesia protes.

Story Instagram Tekno Tuner HS

Karena sebelum balapan, kedua pihak antara Tekno Tuner dan Air Nonthaburi sudah sepakat, ukuran venturi karburator setelah direamer itu 30 mm.

"Mereka pakai karbu venturi oval yang ternyata setelah diukur 30.8 mm, jelas kami protes karena mereka lewatnya hampir 1 mm lho," beber Ergus.

Selain itu, Ergus juga menjelaskan pihak promotor yakni NGO Drag Race belum mengembalikan uang pendaftaran sebesar 100 ribu Bath, atau jika dikonversi ke Rupiah maka nilainya sekitar Rp44 juta.

"Jadi gini, pendaftaran itu harganya 1 juta Bath saya sudah bayar uang muka 100 ribu Bath, tapi pada hari Sabtu, 24 Desember 2022 pihak NGO Drag Race meminta uang pendaftaran full yakni 1 juta Bath, pihak NGO Drag Bike bilang uang muka pendaftaran yang sudah dibayarkan 100 ribu Bath akan dikembalikan, tapi hingga kini uang muka pendaftaran tersebut belum dikembalikan," kata Ergus.

Tim Tekno Tuner HS di Thailand

Lebih lanjut Ergus juga menjelaskan pihak NGO Drag Race terkesan tidak adil, sebab ketika pihak Tekno Tuner protes soal kecurangan NGO Drag Race sebagai promotor tidak bisa menjadi penengah.

Contohnya ketika Tekno Tuner protes soal aturan venturi karburator dan stroke, pihak NGO Drag Race mengatakan bahwa apa yang dilakukan Air Nonthaburi sudah biasa dilakukan di Thailand.

Padahal harusnya ketika membicarakan soal regulasi, pihak NGO Drag Race itu mejelaskan ada kebiasaan-kebiasaan di Thailand yang berbeda dengan di Indonesia.

"Pihak NGO Drag Race malah bilangnya kami tidak bisa menerima kekalahan, ungkapan itu yang membuat kami marah dan sempat hampir bertengkar atau adu jotos," pungkas Ergus.

Berita Terkait
hitlog-analytic