Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Lampu Motor Mati, Polisi Bali Minta Uang Rp1 Juta Kepada Turis Jepang

Polisi di Bali tilang turis asal Jepang

100kpj – Oknum polisi di Bali viral karena melakukan pungutan liar, atau pungli terhadap pengendara motor yang merupakan turis asal Jepang. Proses penilangan yang dilakukannya tidak sesuai prosedur hingga videonya viral di jagat maya.

Video penilangan turis asal Jepang tersebut diunggah oleh akun Youtube Style Kenji pada 29 Desember 2019. Hingga kini video tersebut sudah ditonton hingga 423 ribu warganet, dan mendapatkan komentar pedas dari netizen Tanah Air.

Menurut tayangan tersebut, polisi dengan nama MD Windia awalnya menanyakan asal negara turis pengguna motor Honda Vario itu setelah diberhentikan. Kemudian turis yang tidak diketahui namanya itu menyerahkan STNK dan SIM.

“Lisensi (Surat Izin Mengemudi) oke, registrasi oke (Surat Tanda Nomor Kendaraan),” ujar Windia seperti dikutip 100KPJ, Jumat 21 Agustus 2020.

Setelah pemeriksaan STNK dengan memperhatikan status pajak dari kendaraan tersebut, hingga SIM yang dimiliki turis tersebut, polisi itu menunjuk lampu motor yang tidak menyala. “Is dead problem, penalty because is dead,” tuturnya.

Mengingat kondisi motor yang mati, kemudian polisi itu meminta agar turis tersebut menyalakan motor untuk memastikan lampunya yang dianggap mati. Namun setelah Vario itu dinyalakan, memang lampu tersebut tidak hidup.

Sepertinya ada stop kontak khusus untuk menyalakannya, atau hanya lampu jauhnya saja yang bisa hiduo. Sebab saat turis itu menyalakan motor, dan menekan tombol lampu di sisi kiri penerangannya ternyata baru bisa menyala.

Namun Widia tidak menghiraukan meski lampu tersebut bisa dibuktikan menyala, tanpa panjang lebar dia meminta uang Rp1 juta kepada turis asal Jepang tersebut. Tujuannya agar bisa kembali melakukan perjalanannya tanpa perlu ditilang.

“Today penalty, I will have you for simple process I just you this year maksimal one million (Rp1 juta),” tuturnya. 

Tapi turis asal Negeri Sakura itu awalnya hanya memberikan Rp100 ribu, entah sengaja, atau memang tidak mengerti dengan perkataan bahasa Inggris yang dilontarkan oleh petugas tersebut saat meminta uang dengan jumlah yang cukup besar.

Kemudian akhirnya turis itu memberikan Rp900 ribu dengan pecahan Rp100 ribu, yang dihitung kembali oleh polisi tersebut. Menurut Widia setelah menerima uang itu, tidak masalah dan mempersilahkan turis itu untuk melanjutkan perjalanan.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic