Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Mitsubishi Siap Boyong Truk Listrik ke Indonesia 2 Bulan Lagi

Truk listrik Mitsubishi bernama E-Canter
Sumber :

100kpj – Untuk menuju era ramah lingkungan, beberapa negara menggenjot penggunaan kendaraan listrik demi mengurangi polusi udara yang dihasilkan mesin pembakaran. Salah satunya adalah memberikan insentif agar harga jualnya lebih terjangkau.

Bukan hanya mobil penumpang yang disematkan baterai dan dinamo. Namun beberapa pabrikan juga menciptaan truk dan bus bertenaga listrik, yang telah dipasarkan. Artinya dari sektor komersial pun mulai memperhatikan keramahan lingkungan.

Baca juga: Mitsubishi Bakal Luncurkan Mobil Transformer Baru di Maret 2020

Sementara pemerintah di Indonesia sampai saat ini belum juga memberikan isentif yang jelas untuk kendaraan listrik. Meskipun sejumlah pemerintah daerah sudah meringankan pajak, dan BBN (Bea Balik Nama) kendaraan tanpa emisi tersebut.

Selain itu infrastuktur untuk tempat pengisian baterai juga belum memadai. Hal itu lah yang membuat beberapa produsen mempertimbangkan untuk segera menjual produk ramah lingkungannya. Seperti halnya PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB).

Mitsubishi E-Canter Concept

Distributor kendaraan niaga Mitsubishi Fuso tersebut masih membutuhkan waktu untuk menjual truk bertenaga listriknya di Tanah Air. Maka sebagai langkah awal, mereka akan memperkenalkan lebih dulu truk pelahap seterumnya yang bernama E-Canter.  

Head of Public Relation and CSR PT KTB, Dony Hermawan mengatakan, setelah purwarupa E-Canter dihadirkan pada pameran GIIAS 2017 lalu, tahun ini versi produksi massalnya akan dipamerkan di ajang GIICOMVEC pada 5-8 Maret 2020 untuk melihat respon pasar. 

“Kalau di GIIAS prototype, kalau sekarang siap jual. Kita lihat dulu, kalau di Indonesia untuk truk, secara kebutuhan orang masih ragu. Kalau di luar sudah ada, kalau Indonesia siap yah kami tinggal datangkan saja dari principal kita,” ujarnya di Jakarta, Selasa 28 Januari 2020.

Dia mengatakan, beberapa negara sudah mulai menjual E-Canter salah satunya adalah Taiwan, namun untuk pasar Indonesia harus tes pasar terlebih dahulu. Menurutnya kendaraan niaga bertenaga listrik akan berkembang setelah populasi mobil penumpang tumbuh.

“Kalau mobil penumpang (listrik) sudah diterima baik, paling enggak kita coba salah satu atau pilot projek di daerah tertentu. Karena secara unit kami sudah siap, tapi semakin tinggi teknologi harganya semakin mahal,” tuturnya.

“Yang pessanger saja harganya begitu kan (mahal), mungkin dia untuk gaya atau life style. Kalau truk kan untuk usaha. Dengan begitu apakah bisa mengcover (penghasilan dan pengeluaran pengusaha). Paling enggak lima tahun kemudian orang sudah mulai aware (truk listrik),” sambungnya. 

 

Berita Terkait
hitlog-analytic