Mobil dan Motor Suzuki Buatan Indonesia Laku Keras di Luar Negeri

100kpj – PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) sebagai pabrikan kendaraan Suzuki di Indonesia mencatatkan angka ekspor yang positif di tahun ini. Mobil buatannya laku keras di luar negeri yang dikapalkan dalam bentuk utuh dan terurai.

Production Planning Control Assistant to Departmen Head PT SIM, Apriyanto mengatakan, peningkatan ekspor Suzuki memperlihatkan mulai pulihnya pasar otomotif dunia, terutama negara yang memiliki permintaan tertinggi.

Lebih lanjut dia menjelaskan, mobil buatan lokal yang menjadi penyumbang terbesar adalah XL7 dan Karimun Wagon R. Sedangkan negara dengan permintaan tertinggi adalah Pakistan, Vietnam, Filipina, Thailand, dan Meksiko.

“Melihat tren positif ini, hingga akhir tahun 2021, kami menargetkan untuk mengekspor mobil ke 52 negara tujuan,” ujarnya secara virtual, Rabu 17 November 2021.

Sepanjang Januari-Oktober 2021 penjualan kendaraan Suzuki ke luar negeri meningkat 34 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu untuk CBU (Completely Built Up), dan CKD (Completely Knock Down). 

Model yang menjadi penyumbang terbesar adalah Karimun Wagon R yang di ekspor dalam bentuk terurai ke sejumlah negara dengan kontribusi mencapai 95 persen, dan XL7 sebesar 39 persen yang dikirim secara utuh. 

Total ada 49 negara yang doyan dengan mobil Suzuki buatan Indonesia selama 10 bulan di tahun ini, meliputi negara bagian Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, Oseania, dan Afrika.

Untuk kategori CBU atau pengiriman secara utuh bukan hanya XL7, namun masih ada APV, dan All New Ertiga. Sedangkan untuk keadaan terurai atau CKD meliputi Ertiga, Carry, dan Karimun Wagon R.

Selain kendaraan roda empat, Suzuki juga menjual motor buatan lokal ke 35 negara. Yang paling diminati Satria F150 dengan kontribusi 62,6 persen, Nex II sebesar 11,9 persen, Address 7,2 persen selama 10 bulan tahun ini.

Sementara Suzuki GSX series yang dibuat di dalam negeri juga dijual ke benua Eropa seperti Jerman, Belgia, Perancis, Italia, dan lainnya.

“Saat kinerja industri otomotif nasional sempat melandai di saat pandemi Covid-19, ekspor menjadi salah satu lini penjualan yang membantu kami bertahan,” sambung Apriyanto.