Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Krisis Semikonduktor Diprediksi Masih Berlanjut Hingga Akhir 2021

Ilustrasi Chip Semikonduktor. Foto: Autocar.
Sumber :

100kpj – Selama kemunculan pandemi COVID-19, sejumlah pabrikan roda empat di dunia mengalami krisis chip semikonduktor. Itulah mengapa, tak sedikit dari mereka yang mengurangi kapasitas produksi dan menghentikan operasional pabrik sementara. Lantas, kapan ini semua berakhir?

Kepala produksi BMW, Milan Nedeljkovic memrediksi, krisis chip semikonduktor masih akan berlanjut di paruh kedua 2021. Sehingga, besar kemungkinan, kondisinya tak akan berubah hingga akhir tahun.

Baca juga: Krisis Semikonduktor, Daihatsu Pastikan Produksi Mobil Tetap Normal

Pada suatu acara internal, Milan mengatakan, komponen chip atau semikonduktor sangat penting bagi kendaraan. Maka, saat kini terjadi krisis, sejumlah perusahaan mobil di dunia mengalami kebingungan.

"Prospek untuk paruh kedua tahun ini juga tetap kritis. Asumsi awal, ini bisa segera dikendalikan dan dipenuhi kebutuhannya pada paruh pertama tahun ini, tapi tampaknya itu akan sulit," kata Milan Nedeljkovic, dikutip dari CarsCoops, Rabu 7 Juli 2021.

Kendala semi konduktor berimbas pada bertambah lamanya antrean konsumen untuk mendapatkan mobil baru yang mereka beli. Nedeljkovic menjelaskan, output BMW hilang sekira 30 ribu unit sepanjang tahun ini. Salah satunya, kata dia, tentu disebabkan masalah tersebut.

Baca juga: Selamat Tinggal! BMW Hentikan Penjualan Mobil Listrik i3

Hal itu semakin diperparah usai para pembuat mobil berlomba-lomba memproduksi kendaraan dengan fitur super canggih, sehingga membutuhkan lebih banyak chip.

Sebagai solusi, sejumlah pabrikan menjual mobil baru dengan beberapa fitur yang dihilangkan, terutama berkaitan dengan semikonduktor.

Berita Terkait
hitlog-analytic