Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

PPnBM 100 Persen Diperpanjang, Pengamat: Bikin Jalanan Makin Macet!

Tol Jakarta-Cikampek macet contraflow
Sumber :

100kpj – Pengamat otomotif sekaligus akademisi dari Institut Teknologi Bandung Bandung (ITB), Yannes Pasaribu menyambut baik keputusan pemerintah yang memperpanjang PPnBM 100 persen hingga Agustus 2021 mendatang. Sebab, kata dia, jika transaksi mobil baru meningkat, ada sektor lain yang turut terdampak.

Itulah mengapa, Yannes berharap, perpanjangan diskon tersebut bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi di Indonesia.

Impact utama yang ditargetkan pemerintah sebetulnya kepada harapan terjadinya peningkatan konsumsi masyarakat yang mampu memutar rantai ekonomi terkait lainnya. Jadi ada multiplier effect,” ujar Yannes kepada 100KPJ, Senin 14 Juni 2021.

Booth Mitsubishi di IIMS

Baca juga: Asyik! Diskon PPnBM 100 Persen Akhirnya Diperpanjang hingga Agustus

Bukan hanya itu, Yannes menilai, perpanjangan diskon di triwulan kedua tersebut juga bisa menjadi tolak ukur atau parameter pemerintah dalam melihat kondisi perekonomian Indonesia—apakah benar-benar sudah pulih, atau justru sebaliknya?

“Dengan dilakukannya kebijakan perpanjangan PPnBM pada triwulan kedua ini, baik pemerintah maupun pelaku industri bisa mendapatkan pola pasar yang lebih lengkap dan presisi.”

“Sehingga, dapat dipastikan, apakah betul ekonomi masyarakat sudah mulai membaik atau belum, dan sejauh apa kebijakan pertama mampu menghasilkan efek ekonomi lanjutan sesuai dengan harapan,” urainya panjang lebar.

Perpanjangan PPnBM 100 Persen Bikin Jalan Macet

Kendati demikian, keputusan pemerintah tersebut bukannya tanpa risiko. Sebab, kata Yannes, permintaan kendaraan yang meningkat bakal berdampak pada kemacetan di jalan raya. Selain itu, menurutnya, populasi kendaraan yang bertambah juga ‘melanggar’ esensi PSBB yang sedang digalakkan pemerintah.

“Jika efek ini terbukti berhasil, maka di samping perekonomian tumbuh kembali, maka jelas jumlah kendaraan yang berlalu lalang di jalan raya akan semakin banyak (macet). Selain itu, pengetatan semacam PSBB atau lockdown skala mikro semakin berkurang (kendor),” tegasnya.

Jalan Raya Jakarta Macet

Bahkan, dia menduga, situasi jalan raya ke depannya akan sama seperti saat sebelum pandemi COVID-19.

“Saat semua orang sudah semakin terbiasa dengan situasi era pandemi ini, maka kemacetan akan kembali seperti era sebelum COVID-19, dan tren akan berkembang ke arah kemacetan jalan raya dan peningkatan konsumsi BBM atau yang lainnya,” kata Yannes.

Berita Terkait
hitlog-analytic