Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Indonesia Disalip India Soal Tesla, Ini Jawaban Menteri Luhut

Luhut Binsar Pandjaitan
Sumber :

100kpj – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, berkomentar soal soal kabar bahwa Tesla lebih memilih investasi di India dibanding di Indonesia.

"Sampai hari ini kami masih bicara, jadi tidak ada yang sebenarnya orang ribut soal mobil Tesla di India itu baru kejadian di 2025. Kita ini punya bauksit, cooper, nikel ore," ungkap Luhut dikutip dari Viva.

Menurut Luhut, yang menjadi perhatian Tesla untuk berinvestasi di Indonesia adalah sumber daya nikel ore. Oleh sebab itu, pembangunan pabrik yang lebih dibicarakan berkaitan dengan komponen baterai lithium ini.

"Jadi tidak pernah membicarakan mengenai pembangunan pabrik mobil dengan pihak Tesla. Karena Tesla tidak hanya fokus untuk membangun pabrik mobil. Melainkan, juga pabrik-pabrik komponen untuk membuat mobil listrik seperti baterai lithium yang menggunakan nikel," beber Luhut.

Pabrik Tesla.

Lebih lanjut Luhut menjelaskan bahwa kita tidak pernah bicara pabrik mobil. Ada enam di tempat mereka, salah satu mobil, ada lagi mengenai starling, launching pad, hypersonic, ada baterai lithium pack, stabilizer energy, itu yang kita bicara.

Sementara menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengklarifikasi soal kabar bahwa Tesla lebih memilih investasi di India dibanding di Indonesia. Khususnya dalam hal investasi pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicles (EV) battery.

Bahlil menjelaskan, hingga saat ini Pemerintah Indonesia masih terus melakukan upaya negosiasi dengan pihak Tesla. Agar mereka juga berminat untuk membangun industri mobil listrik di Tanah Air. "Dunia belum berakhir. Dalam negosiasi itu biasa selalu ada pasang surut pada dinamika kita mengurus soal investasi ini," kata Bahlil 

Kemudian Bahlil mengatakan, BKPM masih optimistis untuk menarik investasi Tesla ke dalam negeri. Sebab, Tesla sendiri belum hengkang dari niatnya berinvestasi di Tanah Air, meskipun rencana investasi di India sudah diumumkan.

"Enggak ada yang hengkang. Kalau hengkang itu kan sudah tiba, baru pergi. Nah ini masih berproses. Jadi kalau dalam nego berbisnis, masih deal-deal an itu biasa lah soal pasang surut itu. Jangan pesimis," pungkasnya.

Baca juga: Di IIMS Tesla Model Y Sudah Bisa Dipesan, Lebih Murah dari Model 3?

Berita Terkait
hitlog-analytic