Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bahas Investasi Tesla, Elon Musk Bakal Kirim Tim Khusus ke Indonesia

Elon Musk
Sumber :

100kpj – Presiden Joko Widodo atau Jokowi ditemani Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menggelar pembicaraan khusus bersama CEO Tesla, Elon Musk melalui sambungan telepon, Jumat 11 Desember 2020 lalu. Pada pembicaraan tersebut, Jokowi menawarkan Elon mengenai kemungkinan investasi mobil listrik Tesla di Indonesia.

Disitat dari laman resmi Menko Kemaritiman, kedua belah pihak bertukar pandangan mengenai industri mobil listrik dan komponen utama baterai listrik. Pembicaraan itu disebut-sebut menjadi langkah lanjutan dari isu pembangunan pabrik Tesla yang belakangan sempat menyeruak.

Baca juga: Mau Pasang Head Unit ala Mobil Listrik Tesla, Siapkan Dana Segini

Luhut dan Jokowi

Kabar baiknya, Elon Musk menanggapi undangan Presiden Jokowi dengan berencana mengirim perwakilan timnya ke Indonesia untuk menjajaki peluang kerjasama tersebut.

Sebelumnya, melalui wawancara khusus dengan Reuters, Jokowi mengaku percaya diri Tesla bakal berinvestasi di Indonesia. Sebab, kata dia, Indonesia merupakan salah satu produsen nikel terbesar di dunia. Unsur kimia logam tersebut merupakan elemen terpenting dalam pembuatan baterai berdaya besar.

Pernyataan Jokowi bukannya tanpa dasar. Geological Survey AS mengungkap, Indonesia merupakan produsen terbesar nikel pada 2019 lalu, yakni 345 ribu metric ton. Sementara cadangannya dikatakan mencapai 21 juta metric ton.

“Ini merupakan hal penting karena kami berencana menjadikan Indonesia sebagai produsen baterai lithium terbesar di dunia. Kami juga memiliki ketersediaan nikel yang berlimpah,” kata Jokowi.

Kode Elon Musk Investasi Tesla di Indonesia

Elon pernah mengatakan, nikel merupakan tantangan terbesar perusahaan dalam produksi baterai berdaya besar. Sejauh ini, Australia dan Kanada telah melakukan hal cukup baik soal nikel, sementara Amerika Serikat sangat lambat. Namun, kata dia, Indonesia jauh lebih baik.

“Nikel merupakan tantangan terbesar untuk pembuatan baterai yang awet dan berdaya besar. Australia dan Kanada sudah melakukan yang terbaik, Amerika Serikat sangat lambat dalam hal tersebut, sedangkan Indonesia menjadi yang terhebat,” tulis Elon melalui akun Twitternya, pada Juli 2020 lalu.

Elon Musk

Sayangnya, saat ada yang bertanya mengenai kapan Tesla membangun pabrik baterai di Indonesia, Elon belum bisa menjawab. Kala itu, kata dia, pihaknya masih dalam proses pembahasan.

“Menarik dibahas, kita sedang mendiskusikannya bersama tim,” tambah Elon.

Berita Terkait
hitlog-analytic