Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Inked Sisterhood, Geng Motor Wanita Kenya yang Dobrak Dinding Stigma

Geng Motor Inked Sisterhood. Foto: BBC.
Sumber :

100kpj – Minat masyarakat dunia terkait sepeda motor perlahan mulai berubah. Jika dahulu kendaraan tersebut hanya disukai kaum pria, kini wanita menyimpan ketertarikan serupa. Itulah mengapa, mulai banyak bermunculan geng atau komunitas roda dua beranggotakan kaum Hawa. Salah satunya, Inked Sisterhood asal Kenya.

Disitat dari BBC, kemunculan Inked Sisterhood sempat mengejutkan penduduk setempat yang dikenal konservatif. Namun, hal tersebut justru membuat para anggotanya bangga. Sebab, sejak pertama dibentuk, mereka memang berniat mendobrak dinding stigma.

"Sudah lama sekali ada pembagian yang jelas bagi pria dan perempuan soal sepeda motor. Kendaraan itu dipandang berbahaya, kasar, dan lebih maskulin," ujar anggota Inked Sisterhood, Bettina Bogonko, dikutip Jumat 28 Mei 2021.

Geng Motor Inked Sisterhood. Foto: BBC.

Baca juga: 5 Geng Motor dengan Semboyan Mengerikan, Ada yang Bawa-bawa Tuhan!

Bogonko yang sehari-hari berprofesi sebagai tenaga medis berusaha mengubah pandangan ‘kolot’ tersebut. Dia meyakini, sepeda motor tak ada hubungannya dengan gender apapun. Sehingga, layaknya pria, dia kemudian belajar mengendarainya dengan baik.

"Titik balik yang membuat saya percaya diri di jalan adalah ketika ayah memberikan restu bagi saya untuk berkendara dan dia berkata bangga dengan saya,” tuturnya.

Geng Motor Inked Sisterhood. Foto: BBC.

Selain minat terhadap sepeda motor, para anggota Inked Sisterhood juga dipertemukan dan dikumpulkan berkat keresahan yang sama, yakni biaya transportasi setempat yang terbilang mahal.

Sebenarnya, Nairobi yang merupakan Ibu Kota Kenya memiliki layanan ojek murah bernama boda-boda. Namun, transportasi tersebut dirasa kurang aman. Sebab, pengendaranya dikenal sering melecehkan penumpang perempuan.

Berangkat dari keresahan tersebut, mereka akhirnya membeli sepeda motor pribadi untuk penggunaan harian. Kini, mereka dipersatukan di satu kelompok yang sama.

"Berkendara seperti terapi, hemat ongkos, dan saya suka melewati kendaraan yang terjebak macet. Saya merasa bebas. Apalagi, dukungan dan kesatuan dalam komunitas sepeda motor luar biasa,” tutur anggota lain bernama Amanya Kuchio.

Diketahui, anggota Inked Sisterhood berasal dari berbagai latar belakang profesi, misalnya seperti petani, tenaga medis, akuntan, ilmuwan, pengacara, hingga ibu rumah tangga. Hingga tahun lalu, jumlah personelnya sudah mencapai 46 orang.

Selain menggelar touring jarak jauh, Inked Sisterhood juga sering mengadakan acara sosial yang mengangkat isu seputar perempuan. Keren sekali, bukan? 

Berita Terkait
hitlog-analytic