Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Dampak Negatif Jika Motor Harian Dipakaikan Busi Racing

Busi sepeda motor.
Sumber :
Ist

100kpj – Banyak para pemilik sepeda motor yang memakaikan busi racing pada kendaraan yang dipakai sehari-harinya. Ternyata, pemakaian busi racing memberikan dampak yang kurang bagus. Kenapa?

Biasanya digunakan busi racing agar pembakarannya lebih maksimal. Tapi, yang menjadi masalah belakangan ini banyak pemilik motor yang menggunakan busi racing. Padahal motor yang dia gunakan bukan buat balapan, melainkan buat digunakan sehari-hari.

Ilustrasi Busi

Baca Juga:
Gaya Menhan Prabowo Coba Kendaraan Rantis Buatan Pindad Bernama Maung

5 TERPOPULER: Viralnya Mobil Wapres hingga Pre Order Kawasaki ZX-25R

Mobil Teknisi Selalu Dampingi Rombongan Jokowi dan Ma'ruf Amin

Kira-kira apakah aman tidak ya busi racing digunakan untuk motor harian? Seperti dikutip dari situs Federal Oil, busi racing sudah dilengkapi dengan spesifikasi resistor yang lebih.

Akibatnya, jika digunakan dalam motor harian, mesin akan sulit dinyalakan karena perbedaan sistem kelistrikan. Busi racing khusus digunakan untuk kompresi tinggi. Jika digunakan dalam motor harian, efeknya akan menyebabkan gagal pembakaran dan menimbulkan kerak.

Dalam putaran tinggi, mesin motor akan terasa nyaman, tapi saat digunakan dalam putaran rendah, motor justru akan terasa brebet. Kinerja mesin akan terganggu, dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin, posisi pembakaran yang tidak terpusat.

Intinya, busi racing sebaiknya tidak digunakan untuk motor harian (kecuali busi racing yang diciptakan khusus untuk pemakaian harian), pasalnya dampaknya bisa panjang dan berpengaruh kepada performa mesin dan kenyamanan Anda selama berkendara.

Baca Juga:
Video Viral Pemotor Hadang dan Adu Mulut dengan Sopir Ambulans

Mobil Dinas Ma’ruf Amin Isi Bensin Pakai Jeriken, Begini Kata Istana

Busi Cepat Rusak

Busi sepeda motor.

Pada dasarnya busi diciptakan dengan kemampuan membersihkan diri atau self-cleaner. Busi racing dan busi standar memiliki angka self-cleaner (SC) yang berbeda, dengan acuan, busi racing hanya bekerja pada range temperatur tinggi, sementara busi standar sudah bisa bekerja sejak temperatur rendah.

Jika dipaksakan tetap bermain di putaran rendah, tentu self-cleaner dari busi racing ini tidak akan jalan, hingga akhirnya busi jadi berkerak, tenaga drop dan busi-nya mati

Berita Terkait
hitlog-analytic