Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Harga BBM Belum Turun, Dahlan Iskan: Kita Bersedekah ke Pertamina

SPBU Pertamina
Sumber :

100kpj – PT Pertamina (Persero) tak kunjung juga menurunkan harga BBM di Indonesia, walaupun harga minyak dunia sedang anjlok. Mantan Menteri BUMN, Dahkan Iskan, membeberkan alasan kenapa harga bbm di tanah air belum juga turun.

Salah satunya adalah terkait regulasi harga BBM dari pemerintah hingga soal operasional kilang dan sumur minyak. Maka itu walau minyak turun dan konsumsinya anjlok tak serta merta bisa membuat Pertamina menghentikan operasi kilang minyaknya.

Baca Juga:

Sepi Order, Penarik Becak Motor Cuma Makan Pakai Penyedap Rasa

Banyak Seri Ditunda, MotoGP Bakal Umumkan Jadwal Baru Bulan Depan

Montir Cantik Ini Dipecat dari Bengkelnya karena Video dan Foto Seksi

"Kita harus toleran bahwa Pertamina itu bukan pedagang minyak murni. Yang kalau harga kulakannya turun, harga jualnya bisa langsung turun. Yang kalau harga minyak mentah dunia kini tinggal 20 dollar AS/barel, harga bensin bisa langsung diturunkan menjadi sekitar Rp 5.000/liter," jelas Dahlan pada blog pribadinya, Disway.id yang dikutip Minggu 3 Mei 2020.

"Kita harus memahami bahwa Pertamina itu juga memiliki kilang sendiri dan sumur minyak sendiri. Kilang itu memerlukan biaya operasi. Sumur minyak itu harus dijaga jangan sampai mati. Semua itu perlu biaya. Kita lah yang bisa jadi donaturnya," lanjutnya.

Semua itu juga yang membuat harga minya di Amerika Serikat sampai terjun bebas. Sebab, pembeli minyak yang cukup sedikit, sedangkan tangki-tangki penyimpanan minyak sudah penuh.

"Itulah persoalannya. Kalau tidak ada yang membeli minyak itu akan meluber ke mana-mana. Mencemari bumi manusia. Sumur minyaknya sendiri akan terus mengalirkan minyaknya ke tangki. Tidak bisa ditutup. Kalau kerannya diputer mati, keran itu akan jebol, kena tekanan," kata Dahlan.

Kemudian, pilihan untuk menutup sumur minyak pun tidak menguntungkan. Sebab, sumur minyak yang disetop akan mati dan butuh biaya lagi untuk menemukan dan mengebor sumur baru lagi.

"Mematikan sumur itu pun perlu biaya. Kan lebih baik biarlah terus mengalir, dengan harapan masih ada yang mau membeli. Kilang minyak pun harus jalan terus. Kalau dimatikan biaya mematikannya juga besar. Dan itu bisa membuat kilangnya almarhum," ungkap Dahlan.

Baca Juga:
Polisi Hadang 21 Ribu Kendaraan Pemudik, Gagalkan 15 Travel Gelap

Mewahnya Garasi Kepala BNPT Boy Rafli Amar, 3 Mobil dan 4 Motor

Ramai Penyelundupan Pemudik Gunakan Mobil Pikap, Tarif Rp900 Ribu

"Jadi Pertamina harus tetap mengoperasikan sumur-sumurnya. Dengan biaya dari Anda semua. Pertamina juga harus tetap menjalankan kilang-kilangnya. Dengan biaya dari Anda semua," kata dia lagi.

Maka itu, Dahlan Iskan menganalogikan harga minyak yang dijual di SPBU Pertamina saat ini ibarat kita bersedakah. Sebab Pertamina perlu menutup biaya yang keluar dari operasionalnya di hulu dan hilir saat harga minyak anjlok.

"Di bulan ramadan ini kita bisa lebih banyak bersedekah. Sedekah terbesar kita ya ke Pertamina itu. Kita justru harus iba kepada Pertamina. Pendapatannya yang besar itu tidak bisa lebih besar lagi. Kasihan. Itu akibat yang beli bensin tidak sebanyak sebelum Corona. Turun hampir 50 persen, seperti dikatakan direksinya," papar Dahlan.

Berita Terkait
hitlog-analytic