Mengapa Pedagang Motor Bekas Ogah Jual Vespa?

100kpj – Vespa merupakan salah satu merek otomotif dengan identitas kental dan mudah dikenali. Sejak dulu hingga kini, tampilannya tak banyak berubah. Perusahaan asal Italia itu masih mempertahankan tubuh cembung dengan dominasi satu warna.

Kendati pasar skuter matik di Indonesia masih dikuasai merek asal Jepang, nyatanya Vespa sudah punya tempat tersendiri di hati para konsumen Tanah Air. Saat ini, penggunanya terbilang banyak. Rata-rata, berasal dari kalangan muda yang ingin tampil beda.

Namun demikian, rasanya sulit sekali mencari Vespa di pasar motor bekas. Saat 100KPJ mendatangi beberapa diler di bilangan Bekasi Barat, hampir tak ada yang memajang unitnya di serambi dagang mereka. Lantas, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Mengapa sedikit sekali pedangang yang mau menjual Vespa dalam kondisi bekas pakai?

Pemilik diler Tirta Motor bernama Dul Ahmadi mengaku tak berani membeli Vespa bekas, meskipun kondisinya mulus dan layak pakai. Menurutnya, ada beberapa pertimbangan saat ingin menebus unit yang ditawarkan penjual. Salah satu yang utama, ialah kemudahan menjual kembali.

“Itukan sudah jadi hal umum. Kalau mau menjual sesuatu, kita harus tahu apakah mudah terjual atau enggak. Saya sih jujur saja, mendingan jual motor-motor matik Jepang kayak BeAT, Vario, atau Mio, soalnya lebih gampang,” ujarnya kepada 100KPJ, Minggu 16 Februari 2020.

Selain itu, kata dia, Vespa merupakan tunggangan yang identik dengan para pehobi. Sedangkan, dalam bisnis yang dijalaninya, pertimbangan menjual produk harus berdasarkan pada minat secara umum, artinya yang bisa menyentuh berbagai lapisan masyarakat.

“Selain harganya memang mahal dan bengkelnya enggak sebanyak motor Jepang, Vespa juga pemiliknya kan anak-anak muda yang gabung komunitas atau pehobi aja, jadi memang agak susah (menjualnya agar) cepat laku,” kata dia.