Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Anak Putus Sekolah, dan Korban PHK Menjadi Tukang Ojek Saat Pandemi

Ojek online pakai jok mobil
Sumber :

100kpj – Wabah Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia, membuat ekonomi di beberapa negara mengalami penurunan. Bahkan sejumlah perusahaan memberhentikan karyawannya karena pendapatan merosot di tengah pandemi.

Mengurangi jumlah karyawan menjadi salah satu cara mempertahankan perusahaan tersebut. Nah mengingat jumlah pengangguran yang meningkat, ada berbagai jenis pekerjaan baru yang menjadi jalan alternatif mencari uang.

Baca juga: Siap-siap Gojek Akan- Luncurkan Fitur Baru di Masa Pandemi 2021

Ojek Online

Salah satunya menjadi ojek, atau memanfaatkan sepeda motor untuk mengantarkan seseorang berpindah tempat, hingga membawa barang pesanan. Ada dua cara menjadi tukang ojek, yakni secara konvensional, atau online.

Di Indonesia pengendara sepeda motor yang menawarkan jasa angkut penumpang secara konvensional lebih dikenal ojek pangkalan. Berbeda dengan ojok online, yang menggunakan aplikasi untuk menerima order penumpang, makanan, atau barang.

Pekerjaan tersebut kerap dimanfaatkan sebagian orang yang menjadi korban pemecatan perusahaan. Hal itu juga terjadi di Afrika, pasalnya sejak pandemi profesi tersebut digandrumi masyarakat untuk mencari uang dengan cara mudah.

Sebab tanpa memerlukan ijazah, atau surat lamaran sudah bisa menjadi tukang ojek, karena hanya bermodal sepeda motor. Oleh sebab itu, sebagian masyarakat Afrika melakoni pekerjaan itu, terutama mereka yang telah di PHK.

Melansir Rideapart, Jumat 15 Januari 2021, ratusan buruh di bagian negara Afrika seperti Zambia, Mozambik dan Malawi menjadi korban pemecatan, sehingga tidak memiliki penghasilan tetap untuk menghidupi keluarga mereka.

Sebagian besar dari mereka menjadi tukang ojek untuk mencari uang demi kebutuhan sehari-hari. Tapi bukan hanya orang dewasa yang melakukan hal tersebut, pasalnya anak di bawah umur juga menjalani pekerjaan itu di tengah pandemi.

Hal itu dilakukan demi membantu keluarga, mengingat semua sekolah masih ditutup oleh pemerintah setempat. Meski cara belajar dilakukan online, namun sebagian ada yang memilih keluar dari sekolah hingga menjadi tukang ojek. 

Ada banyak faktor yang membuat anak-anak tersebut putus sekolah, salah satunya terkait biaya yang harus dikeluarkan orang tuanya. Sehingga demi membantu keluarganya, mereka ikut mencari uang dengan menawarkan jasa angkut penumpang, dan barang mengggunakan sepeda motor.

Masih menurut sumber yang sama, motor yang mereka dapatkan adalah buatan China yang dijual dengan harga sangat terjangkau. Tidak diketahui, bagaiaman cara mereka mendapatkan motor tersebut, namun datanya anak-anak berumur 15 tahun yang rata-rata menggunakan motor asal Tiongkok itu saat menjadi ojek.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic