Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Jangan Kaget Lihat Garasi Kapolres Jakarta Pusat Yang Ditunjuk Kapolri

Kapolres Jakarta Pusat, Hengki Haryadi
Sumber :

100kpj – Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Heru Novianto dicopot dari jabatannya karena imbas dari kermununan massa FPI (Front Pembela Islam), setelah pemimpinnya Habib Rizieq Shihab pulang ke Tanah Air.

Ribuan massa menyambut kepulangan Habib Rizieq hingga sampai di kediamannya Petamburan, Jakarta Pusat. Selang beberapa hari tanpa meghiraukan kondisi pandemi, pentolan FPI itu menggelar pesta pernikahan anaknya.

Baca juga: Kapolres Bogor Yang Dicopot Bukan Orang Sembarangan, Hartanya Miliaran

Habib Rizieq

Atas dasar tersebut, akhirnya Kapolri Jenderal Idham Azis mencopot sejumlah perwira tinggi, mulai dari Kapolda hingga Kapolres. Kini Heru Novianto dimutasi menjadi Analis Kebijakan Madya di Bidang Brigade Mobil Korbrimom Polri.

Sebagai penggantinya Kombes Pol Hengki Hayadi ditunjuk sebagai Kapolres Jakarta Pusat. Mengemban jabatan bunga melati tiga, sepak terjang lulusan Akpol 1996 itu dalam memberantas kejahatan sudah tidak perlu diragukan lagi.

Sebelumnya Hengki menjabat sebagai Kapolres Jakarta Barat pada Oktober 2017 sampa Januari 2020, dan sudah banyak kasus kejahatan yang selesaikannya. Salah satunya adalah masalah premanisme yang didalangi oleh Hercules.

Kombes Pol Hengki tumbuh besar di Kota Metro, Lampung bersaama ayahnya yang merupakan prajurit TNI. Karirnya di kepolisian cukup cemerlang, bahkan dia juga merupakan lulusan terbaik Sespimti Dikreg tahun ajaran 2020.

Sempat bertugas menjad Wakapolsek Lengkok, Polresta Bandung Tengah, hingga naik pangkat menjadi Kompol di Polda Lampung. Setelah beberapa tahun, dia kembali ke Jakarta dan diangkat menjadi Kapolsek Gambir, Jakpus.

Kemudian berlanjut menjadi Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, Kasat Reskrim Jakarta Barat, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, hingga Wakil Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya. Di balik karirnya yang cemerlang, ternyata kehidupannya tetap sederhana.

Berdasarkan data yang dikantongi KPK, harta kekayaan Hengki pada 2018 lalu hanya Rp123,47 juta tidak tergolong tajir untuk seorang perwira tinggi di kepolisian. Dari angka tersebut, koleksi kendaraannya menjadi penyumbang terbesar.

Di dalam garasi rumahnya, Kombes Pol Hengki hanya memiliki Nissan Terrano. Mobil berjenis Sport Utility Vehicle (SUV) itu juga sudah lawas, yakni buatan 2003 dengan harga Rp100 juta, dan saat ini Nissan sudah tidak memproduksinya lagi.

Nissan Terrano

Mobil yang lebih cocok digunakan untuk off road tersebut pertama kali masuk ke Indonesia pada 1995, dan dibangun menggunakan platform mobil pikap Nissan alias ladder frame. Mesin generasi pertama berkapasitas 2.400cc kaburator.

Kemudian karena dianggap suskes menyita perhatian masyarakat Tanah Air, generasi kedua Terrano hadir pada 1997 hingga 2003. Platforrm dan spesifkasi mesinnya tak jauh beda, hanya sistem pengapian yang awalnya masih platina diubah ke CDI.

Selain itu rasio gear mda penggerak 4x4 di dalamnya juga mendapatkan perubahan. Memasuki 2003 Nissan memberikan penyegaran dengan status facelift. Ubahan terbesar tentunya pada eksterior yang meliputi grill, bumper, dan lampu.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic