Jalan Tol Cikampek Jadi Ramai Jelang Larangan Mudik Diberlakukan

100kpj – Setelah melakukan pembahasan-pembahasan dari pihak-pihak terkait, akhirnya presiden Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah secara resmi melarang mudik lebaran 2020, tidak hanya kalangan ASN, TNI-Polri dan pegawai BUMN saja, tapi untuk seluruh kalangan.

Aturan tersebut dibuat karena untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Indonesia, karena dikhawatirkan pemudik secara tidak sadar akan menjadi kurir yang berpotensi menyebarkan virus yang berasal dari Wuhan, China di kampung halamannya. "Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden Jokowi dalam rapat kabinet terbatas, Selasa 21 April 2020.

Selain itu pemerintah juga menilai bahwa kebijakan ini belum telat, karena perbandingan persentase masyarkat yang sudah mudik masih jauh lebih kecil, dari masyarakat yang ingin mudik tapi belum berangkat.

Uniknya, sebelum larangan mudik itu berlaku pada hari Jumat 24 April 2020,Volume kendaraan yang keluar dari Jakarta via ruas Tol Cikampek Utama mengalami peningkatan 27 persen pada Rabu (22/4/2020) kemarin dibanding sehari sebelumnya.

"Pada tanggal 22 April 2020, berdasarkan perhitungan di Gerbang Tol Cikampek Utama terjadi kenaikan volume arus kendaraan sebanyak 27%," ungkap Kombes Sambodo Purnomo Yogo, Direktur Lalu Lintas Polda Metro yang diktuip dari laman resmi Korlantas Polri, Kamis, 23 April 2020.

Lebih lanjut Sambodo juga menyebutkan bahwa, volume kendaraan pada Selasa, 21 April 2020, mencapai 18.753 kendaraan. Sedangkan pada Rabu (22/4) meningkat menjadi 25.797 kendaraan. Seperti diketahui, Larangan mudik ini dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona (COVID-19).

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan pelaksana tugas Menteri Perhubungan (Menhub) lantas memberikan penjelasan lebih lanjut. Luhut menekankan waktu efektif mulainya keputusan Jokowi itu.