Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Menteri ESDM Sebut Pertalite Dihapus Tapi BBM Penggantinya Jangan Lebih Mahal

Isi bensin Pertamax Turbo di SPBU Pertamina
Sumber :

100kpj – Pertalite rencananya akan dihapus Pertamina di tahun ini, namun menurut Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif, BBM (bahan bakar minyak) penggantinya jangan dijual lebih mahal.

Pertamina (Persero) sejak tahun lalu sudah merencanakan bahwa Pertalite RON 90 yang masuk kategori BBM subsidi akan digantikan dengan Pertamax Green 92 yang memiliki kandungan oktan lebih tinggi. 

“Kalau bisa disediakan dengan tidak ada beban tambahan, ya boleh saja (pertalite dihapus),” ujar Menteri ESDM Arifin, dikutip Viva Bisnis, Selasa 16 Januari 2024.

Selama ini penggunaan Pertalite melonjak tinggi, dan dianggap tidak tepat sasaran sehingga mulai dibatasi penggunanya, hingga akhirnya tahun ini direncanakan dihapus, dan diganti bioetanol setara Pertamax.

Munculnya wacana penghapusan Pertalite itu awalnya diungkapkan Direktur Utama Pertama Nicke Widyawati, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI tahun lalu.

Menurutnya, tujuan mengganti Pertalite untuk meningkatkan kadar oktan sudah sesuai dengan aturan Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kehutanan (KLHK), agar lebih ramah lingkungan meski statusnya subsidi.

“BBM subsidi kita naikkan dari RON 90 ke RON 92, karena aturan KLHK oktan number yang boleh dijual di Indonesia minimum 91," ujar Nicke.

Dia menjelaskan, melalui program langit biru tahap kedua, tahun depan hanya ada 3 produk untuk mesin bensin kendaraan bermotor. Yaitu Pertamax Green 95, Pertamax Turbo (RON 98), dan Pertamax Green 92.

“Pertamax Green 92 dengan mencampur RON 90 dengan 7 persen etanol, Pertamax Green 95 mencampur Pertamax dengan 8 persen etanol,” tuturnya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan turut menanggapi penghapusan BBM bersubsidi tersebut, karena menurutnya memang perlu dilakukan agar lebih ramah lingkungan.

“Nanti kita lakukan (hapus Pertalite), semuanya masalah ke polusi juga. Kita mau pakai etanol berapa persen, supaya oktannya turun, supaya sulfurnya kurang,” kata Luhut pada tahun lalu.

Saat ini sari tebu, atau etanol yang dicampur ke minyak fosil untuk Pertamax Green merupakan hasil kolaborasi Pertamina dengan PT Energi Agro Nusantara yang merupakan anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero).

Tapi jika direalisasikan pada tahun ini, apakah harga Pertamax Green 92 pengganti Pertalite RON 90 akan lebih mahal, atau dibuat setara dengan harga BBM bersubsidi tersebut?

Berita Terkait
hitlog-analytic