Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Suzuki Sudah Memikirkan Hal Ini Untuk Sampah Baterai Ertiga Hybrid

Suzuki Ertiga Hybrid di GIIAS 2022
Sumber :

100kpj – Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu-satunya Low MPV (Multi Purpose Vehicle) di Indonesia yang memiliki teknologi semi hybrid. Mobil itu meluncur di Indonesia pada Juni 2022 melalui PT Suzuki Indomobil Sales (SIS).

Mobil 7-penumpang itu diklaim lebih ramah lingkungan, berkat Suzuki Smart Hybrid yang mengandalkan baterai lithium-ion 6 ampere, dikawinkan dengan ISG (Integrated Starter Generator) sebagai pengganti alternator.

Baterai Suzuki Ertiga Hybrid

Fungsi ISG mampu memberikan dorongan tenaga saat mobil mulai berjalan, dari kondisi diam tanpa perlu menguras banyak bensin. Komponen tersebut bekerja berkat saluran listrik dari baterai yang dimilikinya. 

Baterai pada Suzuki Ertiga Hybrid berfungsi untuk menghidupkan beberapa fitur elektronik. Sehingga dapat meringankan beban kerja mesin, dan diklaim dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan emisi gas buang. 

Selain itu mobil Low MPV buatan lokal tersebut juga disematkan teknologi engine auto stop, di mana mesin akan mati otomatis saat kondisi macet, atau berhenti di lampu merah.

Dengan begitu tidak ada bahan bakar yang terbuang, karena mesin tidak perlu hidup setiap saat mobil berhenti. Mesin akan kembali hidup ketika menginjak pedal kopling untuk transmisi manual, dan rem transmisi matik. 

Fitur untuk menghidupkan mesin tersebut dibantu dari kelistrikan yang dimiliki baterai. Mengingat tugas komponen penyimpan daya tersebut cukup vital, maka pabrikan berlogo S itu meningkatkan faktor keamanannya. 

Baterai tersebut dilengkapi wadah kedap udara, sehingga membuatnya aman dari kotoran, atau cairan seperti cipratan air. Komponen berbentuk kotak hitam tersebut juga bisa dilihat dari dalam kabin, tepat di bawah kursi. 

Mengingat komponen penyimpan tenaga listrik itu memiliki masa pakai, namun untuk menjamin kekuatannya, produsen mobil Suzuki itu memberikan garansi hingga lima tahun, atau setara 100 ribu kilometer.

“Baterai lithium kita sudah dikonfirmasi bertahan 5-10 tahun, dan sangat kecil sekali mengalami kerusakan. Jadi konsumen tidak perlu khawatir,” ujar 4W Technical Service Section Head PT SIS, Adhi Prasojo di ICE BSD, Tangerang, dikutip Jumat 19 Agustus 2022.

Agen pemegang merek kendaraan Suzuki itu juga sudah memikirkan nasib dari sampah baterai tersebut nantinya. Sehingga mereka menunjuk perusahaan tertentu yang sudah memiliki izin dalam proses daur ulang limbah.

“Pihak ketiga yang kita tunjuk sudah melewati proses seleksi yang sangat ketat, mulai dari izin hingga penghancuran limbah, yang jelas perusahaan Indonesia kita tidak bisa sebutkan namanya,” tuturnya.

Dalam prosesnya, baterai  yang sudah rusak, atau berumur tersebut diserahkan dari konsumen ke jaringan bengkel resmi terdekat. Nantninya diterima oleh PT SIS, kemudian dari pabrik dibawa pihak ketiga tersebut.

“Perusahaan pihak ketiga itu bisa membawa, mengolah, dan memanfaatkan. Ini poin sangat penting, sesuai regulasi pemerintah,” sambungnya.

Berita Terkait
hitlog-analytic