Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Honda Kewalahan Penuhi Permintaan HR-V dan Brio Sejak PPnBM Dihapus

Honda Brio RS Urbanite Edition
Sumber :

100kpj – Pemerintah memberlakukan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) nol persen untuk mobil baru sejak awal Maret 2021. Namun sesuai Peraturan Menteri Keuangan, tidak semua kendaraan baru yang mendapatkan insentif tersebut.

Keringanan pajak diberikan bagi mobil baru yang memiliki mesin sampai 1.500cc, dengan penggerak dua roda. Selain itu, sudah diproduksi di dalam negeri dengan kandungan lokal minimal 70 persen yang mencangkup 115 komponen.

Baca juga: Perluasan PPnBM Nol Persen, Honda HR-V 1.800cc Harganya Bakal Turun

Pasal 5 dalam aturan tersebut mengatur bahwa tahap pertama PPnBM diberikan hingga 100 persen pada Maret-Mei 2021, kemudian 50 persen untuk periode Juni-Agustus, dan terakhir sebanyak 25 persen di September-Desember.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 169 Tahun 2021, hanya 21 mobil baru yang berhak menerima PPnBM nol persen. Diantaranya, empat model dari brand Honda yang meliputi, HR-V, BR-V, Mobilio, dan Brio RS.

Sejak isentif tersebut diterapkan, secara nasional penjualan mobil baru di Tanah Air meningkat hingga 140 persen. Terutama mobil-mobil yang mengalami penurunan harga berkat kebijakan tersebut. Lantas gimana dengan Honda? 

Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor sebagai produsen, Yusak Billy mengatakan, respon positif masyarakat terhadap penurunan pajak berhasil mendongkrak jumlah pemesanan di jaringan diler.

“Saya melihat data terakhir 22 Maret, dibandingkan dengan periode yang sama bulan lalu pemesanan unit baru Honda meningkat 50 persen. Empat model yang diberikan relaksasi PPnBM peningkatannya mencapai 80 persen,” ujarnya secara virtual.

Lebih lanjut Yusak Billy menjelaskan, sejak mendapatkan keringanan pajak keempat model Honda yang paling banyak berkontribusi adalah HR-V, dan Brio RS. Mobil berjenis small SUV, dan city car itu paling banyak mengantongi angka pemesanan.

“Kami berharap trend ini bisa naik terus sampai akhir tahun. Dari keempat model Honda, HR-V, dan Brio RS meningkat paling tinggi untuk pemesanan bisa 80 persen, dibandingkan bulan lalu periode yang sama (tanggal 1-22 Februari),” tuturnya.

Meski menjadi kabar baik, namun produsen mobil berlogo H itu keteteran untuk memenuhi permintaan konsumen atau jaringan dilernya. “Banyak tantangan sebenernya, bagaimana kami menyediakan suplay unit, karena permintaan konsumen mendadak tinggi,” katanya.

Sebelumnya, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Honda dari diler ke konsumen di Februari hanya 6.018 unit, artinya mengalami penurunan dari Januari yang masih menorehkan 7.068 unit.

“Secara umum, penjualan Honda pada Februari lalu sedikit turun dibandingkan Januari. Karena sebagian konsumen yang menunda pembelian untuk menunggu relaksasi pajak di awal Maret,” sambungnya.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic