Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Tanda-tanda Van Belt Motor Matik Mau Putus, Bisa Dirasakan

CVT Motor Matic
Sumber :

100kpj – Populasi motor matic terus meningkat setiap tahunnya, banyaknya peminat motor yang menggunakan transmisi CVT ini karena dianggap irit bahan bakar, mudah dikendarai, serta dapat mengangkut barang lebih banyak ketimbang motor bebek dan sport karena terdapat bagasi di bawah jok.

Padahal kehadiran motor matic di Indonesia sempat mendapat cibiran, karena dianggap sebagai motornya kaum hawa. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi kini motor matik justru banyak diminati banyak orang tak hanya wanita tapi juga pria.

Selain itu, alasan lain yang menjadikan motor matic menjadi pilihan, karena lebih mudah dalam perawatan. Tapi meski mudah dalam perawatan, pemilik motor matik harus rutin melakukan servis berkala, supaya performa motor juga tetap terjaga.

CVT Motor Matic

Terutama pada bagian v-belt atau yang lebih dikenal sebagai van belt, bagian itu merupakan sistem penggerak pada motor matic. Dimana fungsi v belt motor matic ini sebenarnya sama dengan rantai pada motor manual, yaitu sebagai penghubung tenaga putar dari mesin menuju ke as roda belakang. Sehingga motor matic bisa melaju, makanya keberadaan V Belt pada motor matic sangatlah penting, oleh karenanya kita sebagai pemilik motor harus rajin mengecek kondisi V Belt agar tenaga yang dihasilkan optimal.

Nah, ciri-ciri van belt akan putus itu bisa dirasakan oleh para pemilik motor matic. Seperti tarikannya menjadi lemot. "Jadi tarikan mesin yang lagi digeber itu bisa tiba-tiba power mesinnya jadi lambat," ungkap Dede Sulaeman owner dari Chemonk Motor Purwakarta kepada 100KPJ, Senin 6 Januari 2020.

Menurut dia, kejadian van belt putus itu sebenarnya bisa diantispasi, asalkan pemilik sepeda motor tersebut rajin membawa motor ke bengkel untuk perawatan rutin.

"Karena kalau servisnya rutin, area CVT biasanya akan dibongkar untuk dibersihkan. Ketika dibersihkan itu bisa diperiksa apakah van belt masih layak digunakan atau tidak, jika sudah terlihat ada retak pada cekungan-cekungannya, biasanya kami sarankan untuk menggantinya," beber mekanik yang bengkelnya berada di Jalan Lodaya Kampung Warung Kadu, Desa Warung Kadu, Pasawahan, Purwakarta.

Usia pemakaian belt CVT ini punya jarak maksimal 25 ribu hingga 30 ribu kilometer sudah harus diganti, apalagi jika pemilik motor punya mobilitas yang tinggi sehingga sering mengajak motor maticnya berpergian jauh, maka performa van belt akan terus menurun.

Ada baiknya lakukan pengecekan rutin pada belt cvt ketika servis ringan sekalian ganti oli, minimal setelah jarak tempuh 5000 hingga 6000 km dibersihkan kotoran yang menempel pada vanbelt. (re2)

Baca juga: Perhatikan 6 Komponen Ini Jika Motor Sering Dipakai Jarak Jauh

Berita Terkait
hitlog-analytic