Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Gara-gara Ini Pengguna Motor Cepat Emosi saat Berpuasa

Ilustrasi pengendara motor emosi
Sumber :

100kpj – Pemerintah melonggarkan aturan berkegiatan di luar rumah, saat pandemi covid-19 di tahun ini. Tidak heran jika beberapa ruas jalan kembali macet saat bulan puasa, karena berbagai aktivitas yang diakukan masyarakat.

Untuk pengguna sepeda motor, ada sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan saat berkendara dalam kondisi puasa. Mengingat tidak ada asupan makanan, dan minuman, dikhawatirkan tidak bisa mengkontrol emosi. 

Pengendara motor marah ke rombongan pesepeda

Dengan fisik yang berbeda, tentu mempengaruhi kosentrasi saat berkendara, terlebih cuaca panas serta kondisi jalan raya macet. Artinya ada banyak faktor emosi pengendara motor terpancing. Lantas apa yang perlu dilakukan?

Mengutip dari beberapa situs kedokteran, penyebab lain emosi dapat muncul, tentu karena kondisi tubuh yang tidak mendapatkan asupan, dan kehilangan cairan. Jika sampai dehidrasi, pola pikir dan emosi berubah.

Gejala awal dehidrasi biasanya ditandai dari mulut yang terasa kering, pusing, dan badan terasa lemas. Untuk keadaan terberat jika berlanjut dapat membuat kepada sakit, dan kehilangan kesadaran.

“Tips memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air putih 8-12 gelas per hari, alias dua liter dan diakalinya saat berbuka puasa, atau sahur. Hindari minuman dengan gula tinggi, berkafein agar tidak cepat muncul gejala haus,”.

Selain itu memakan sayur dan buah-buahan menjadi cara yang tepat menjaga kesehatan, dan asupan nutrisi untuk tubuh ketika berpuasa. Agar tidak cepat haus, tentu lebih baik mengurangi kegiatan di siang hari, atau saat cuaca panas.

Namun di luar hal tersebut, ternyata emosi juga bisa muncul meskipun pengendara motor sedang tidak berpuasa. Apa saja penyebabnya?

Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma sempat mengatakan, beberapa faktor yang membuat pengendara motor cepat terpancing emosi, yang berujung kecelakaan, dan berselisih dengan pengguna jalan.

“Kecelakaan yang disebabkan faktor manusia itu tidak menaati peraturan lalu lintas, perawatan kendaraan kurang baik. Etika kurang baik, dan emosi yang tidak terkontrol,” ujar Kusuma dalam keterangannya.

Menurutnya faktor psikologis, atau kondisi emosional pengendara motor menjadi hal utama yang perlu dikendalikan, karena efeknya dapat mempengaruhi keselamatan. Mengingat ada beberapa perasaan yang membuat kosentrasi menurun.

Berita Terkait
hitlog-analytic