Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Mending Isi Bensin Harga Mahal, atau Pakai Cairan Penambah Oktan

Mazda Miata 2001 mesin
Sumber :

100kpj – Memiliki kendaraan dengan tenaga maksimal menjadi impian. Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi performa mobil, dan motor. Salah satunya kondisi mesin yang terawat, penggunaan oli, dan bahan bakar sesuai spesifikasi.

Setiap mesin kendaraan memiliki spesifikasi berbeda-beda, mulai dari volume silinder, kompresi ruang bakar, hingga teknologinya. Pabrikan biasanya merekomendasikan bahan bakar dengan oktan tertentu, sesuai kebutuhan mesin.

Isi Bensin

Namun masih ada saja pemilik kendaraan yang meremehkannya. Sebagian memilih bahan bakar yang memiliki oktan lebih rendah dari rekomendasi pabrikan, untuk menyesuaikan kondisi kantong karena harganya yang murah.

Cara mengakalinya agar RON (Researce Octane Number) bahan bakar sesuai kebutuhan mesin, ada saja yang mencampurkan booster, atau cairan penambah oktan ke dalam tangki. Padahal cairan tersebut bisa merusak mesin.

Technical Support, PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano sempat mengatakan, menambahkan cairan seperti oktan booster akan merusak mesin, terutama busi. Sehingga menghambat jalur pengapian ke ruang pembakaran mesin.

“Bisa timbul garis rambut pada sekitar elektroda pusat (busi), jika menggunakan oktan booster. Dengan begitu, aliran listik menuju ke bagian metal shell dapat merusak insulator,” ujarnya. 

Menurutnya saat insulator busi rusak, efek buruk yang pertama kali dirasakan pengguna kendaraan adalah mesin tidak responsif. Karena pengapian tidak sempurna, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dan mesin sulit dihidupkan.

Hal senada pernah disampaikan Dealer Technical Support Department Head PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi. Dia menyebut, lebih baik menggunakan bahan bakar dengan kandungan RON yang sesuai anjuran pabrikan, dari pada oktan booster.

“Pernah punya pengalaman, mobil konsumen rajin pakai oktan booster, pas saya lihat ketika servis besar beberapa komponennya berkerak. Mulai dari filter, saluran bahan bakar, dan injektor ada jelaga atau endapan dan itu susah diberishkan,” kata Didi.

Artinya lebih baik isi BBM sesuai rekomendasi pabrikan karena sudah disesuaikan dengan spesifikasi mesin meski harganya lebih mahal. Dibandingkan harus keluar uang banyak karena saat melakuakn servis, karena penggunaan oktan booster.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic