Heboh Gadis Desa di Jalur Gowes, Pecinta Motor Trail Basah Duluan

100kpj – Mengendarai sepeda belakangan ini menjadi tren. Hal ini lantaran sepeda disebut sebagai kendaraan yang paling aman untuk dikendarai selama virus corona masih menyerang Indonesia.

Bukan hanya sebagai alat transportasi, selama pandemi covid-19, sepeda sering dijadikan sarana untuk berolahraga dan melepas penat. Tidak heran jika banyak peseda yang belakangan ini menyusuri sejumlah tempat dengan jarak yang sangat jauh.

Bahkan bagi pesepeda yang gemar adventure, menyusuri jalur perkebunan dan sungai punya kenikmatan tersendiri pasalnya dengan melakukan kegiatan tersebut, dapat menghilangkan penat aktivitas sehari-hari.

Wanita Berkemben di Jalur Gowes

Beberapa hari belakangan, masyarakat tengah dihebohkan dengan munculnya 'Bunga Desa' berkemben yang menyapa dengan ramah para pesepeda yang melintas di sungai. Ternyata fenomena munculnya gadis desa tersebut terjadi di Malang, Jawa Timur.

Jalur sepeda ini begitu viral di media sosial, salah satu pengguna YouTube, Hufron Rosidin mengunggah video tentang jalur gowes tersebut.Dalam video berdurasi 1 menit tersebut terlihat jalur 'Gadis Desa' tersebut memasuki area sungai.

Pemilik video kemudian memasuki sungai dan bertemu dengan dua gadis desa memakai kain yang membalut tubuh mereka seperti kemben. Tak ingin melewatkan kesempatan, para pesepeda kemudian berfoto dengan dua gadis itu.

Pecinta Motor Trail Sudah Pernah Basah Duluan

Kesempatan berfoto dengan gadis desa berkemben yang dirasakan oleh para pesepeda, juga pernah dirasakan oleh para pecinta motor trail. Kejadiannya sama di Malang, ketika ribuan pecinta motor trail ikut meramaikan gelaran Malang Adventure Team (MAT) yang ke 5 tahun 2015 yang lalu.

Ketika itu, para pencinta motor trail yang hendak melintasi sungai konsentrasinya harus terganggu dengan tiga wanita cantik berkemben yang sedang bermain air. Ternyata kehadiran tia wanita tersebut memang sengaja ditampilkan agar acara tersebut berkesan bagi para peserta.

“Sexy River sengaja Kami turunkan sebagai hiburan bagi peserta yang sedang berkompetisi. Ini yang berbeda dari event adventure lainnya,” ungkap Edi Kampang, penggagas acara MAT ke 5.

Jadi ketika para pesepeda belum lama ini bisa merasakan hal yang menarik ketika sedang gowes, para pecinta motor trail sudah pernah basah duluan, karena ketika hendak berfoto harus meninggalkan motornya, kemudian berbasah-basahan ke sungai untuk berfoto dengan tiga wanita desa.