Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Ngeri! Pandemi Corona Tak Hambat Kaum Kaya Indonesia Beli Mobil

Mobil Bekas - CARRO
Sumber :

100kpj – Pandemi corona membuat daya beli konsumen di Indonesia melemah. Kini, mereka hanya mau membelanjakan uangnya untuk keperluan inti. Sedangkan keinginan membeli barang mewah seperti kendaraan, untuk sementara disingkirkan.

General Manager Operation CARRO, selaku startup yang bergerak di bidang jual beli mobil bekas, Masyogi Adhiputra mengatakan, minat konsumen membeli mobil bekas tergerus saat pemerintah mulai memberlakukan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB. Sebab, tak banyak masyarakat yang boleh bepergian.

“Pas awal corona masuk mulai terasa turun, terus PSBB juga bikin semakin parah. Tapi setelah dilonggarin, perlahan mulai naik lagi konsumennya,” ujar Masyogi kepada pewarta di bilangan Bekasi, Jawa Barat, Kamis sore 15 Oktober 2020.

Baca juga: Zaman Serba Canggih, Orang RI Beli Mobil Bekas Masih Pakai Cara Kuno

CARRO Automall - MOBIL BEKAS

Meski begitu, kata dia, penurunan konsumen pada masa PSBB menyimpan satu fakta menarik. Sebab, jika diperhatikan, penurunan permintaan tersebut hanya berlaku untuk mobil-mobil yang berstatus menengah ke bawah atau middle-low. Sementara mobil menengah ke atas peminatnya masih tinggi.

Hal itu membuat Masyogi menarik kesimpulan, bahwa pandemi corona tak mempengaruhi kaum kaya untuk membeli kendaraan.

“Iya, ada satu fakta menarik, jadi pas PSBB ini penjualan mobil yang paling terdampak justru yang berasal dari kelas middle-low atau menengah ke bawah, ya mobil-mobil murah lah. Tapi mobil middle-up yang rentan harganya Rp250-450 juta, misalnya kayak Fortuner, enggak terlalu terganggu,” terangnya.

Perilaku Konsumen Indonesia Masih Cenderung Tradisional

Kendati membeli mobil bekas melalui perangkat digital jauh lebih mudah, namun tak semua masyarakat Indonesia menyenangi hal tersebut. Sebab, sebagian dari mereka tetap lebih senang datang ke lokasi, melihat mobil secara langsung, dan melakukan transaksi empat mata dengan penjual.

Ilustrasi beli mobil

Co-founder CARRO, Aditya Lesmana menyebut, pada mulanya pihaknya hanya fokus menjual kendaraan secara daring. Namun, kata dia, budaya konsumen di Indonesia beda dengan sejumlah negara lainnya. Kalau belum melihat unitnya secara langsung, rasanya kurang afdol.

Itulah mengapa, CARRO membuka Automall di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat, untuk melayani konsumen yang hendak membeli mobil secara konvensional.

“Dibandingkan negara lain, Indonesia memang berbeda. Di sini, konsumennya (kalau beli mobil) masih suka pakai cara-cara tradisional. Makanya kita coba buka ini (Automall), biar yang mau lihat langsung, bisa datang,” kata Adit.

Berita Terkait
hitlog-analytic