Adu Koleksi Mobil 2 Calon Wakil Gubernur Jakarta

100kpj – Teka-teki siapa yang diajukan sebagai calon wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta untuk mendampingi Gubernur Anies Baswedan, terungkap. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, telah menyerahkan surat dua nama calon wakil Gubernur DKI pengganti Sandiaga Salahuddin Uno ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta. Anies menyebut surat dari partai pengusung sudah dia terima kemarin.

"Sore juga surat dari Gubernur DKI Jakarta ke DPRD sudah diantarkan," kata Anies Rasyid Baswedan di Stasiun MRT Asean, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Januari 2020, seperti yang dikutip dari Vivanews.

Kedua calon gubernur itu adalah Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra dan Nurmansjah Lubis dari PKS. Sebelum menjabat, keduanya adalah wakil rakyat yang sama-sama berperan sebagai legislatif, hanya bedanya Ahmad Riza Patria itu di DPR RI sementara Nurmansjah Lubis di DPRD DKI Jakarta.

Publik tentu penasaran dengan keduanya, termasuk rekam jejak hartanya yang terdaftar di KPK. Dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di situs resmi KPK, Ahmad Riza Patria terakhir melaporkan harta kekayaannya terakhir pada tahun 2018. Pria asal Banjarmasin ini memiliki total harta kekayaan Rp19.423.179.684.

Dari total kekayaannya tersebut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra ini punya sederet koleksi kendaraan bermotor dengan nilai total Rp1.008.000.000. Dalam laporan harta berupa alat transportasi dan mesin, anggota DPR fraksi partai Gerindra ini tercatat memiliki mobil Toyota Vellfire minibus tahun 2011 dengan taksiran harga Rp390.000.000, mobil Honda Freed minibus tahun 2015 yang ditaksir dengan harga Rp200 juta dan mobil Toyota Inova tahun 2018 dengan harga perkiraan Rp418 juta.

Sementara Nurmansjah Lubis memiliki total harta kekayaan sebesar Rp184.276.911, dari total kekayaannya tersebut politikus PKS ini juga punya sebuah mobil yang dimilikinya yaitu mobil Toyota Kijang tahun 2002 dengan taksiran harga Rp125 juta. Nurmansjah Lubis terakhir melaporkan data kekayaannya tersebut tahun 2005, 15 tahun yang lalu.