Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Dihantam Badai Krisis, Ford Kembali Tangguhkan Produksi Mobil

Pabrik Ford.
Sumber :

100kpj – Perusahaan roda empat asal Amerika Serikat, Ford Motor dikabarkan telah menghentikan kegiatan produksi di sejumlah pabrik domestik. Penghentian tersebut terhitung mulai Senin, 14 Februari 2022 kemarin.

Disitat 100kpj dari Reuters, Juru Bicara atau Jubir Ford Motor, Kelli Felker mengatakan, keputusan tersebut diambil, lantaran krisis chip semikonduktor yang belum juga berakhir.

Baca juga: Hyundai Kelimpungan Hadapi Badai Krisis

Ilustrasi Chip Semikonduktor. Foto: Autocar.

Kini, sebagai permulaan, Ford Motor akan menutup sementara produksi di Ohio Assembly Plant serta jalur produksi untuk transit van di Kansas City Assembly Plant. Selain itu, mereka juga akan mengurangi kegiatan produksi di pabrik perakitan Kentucky, Chicago, dan Michigan.

Pekan lalu, Ford sempat menangguhkan produksi di delapan pabrik yang berlokasi Amerika Utara lantaran masalah serupa. Mereka sebelumnya mengatakan, kuartal pertama 2022 kemungkinan besar akan menjadi titik terendah untuk produksi kendaraan.

Kapan Krisis Chip Semikonduktor Berakhir?

Sebelumnya, Chief Executive Officer atau CEO Daimler AG, Ola Kallenius memerkirakan, industri otomotif bisa menghadapi kelangkaan chip semikonduktor hingga akhir 2022 atau awal 2023. Hal tersebut tentu menjadi tantangan berat untuk pabrikan kendaraan di seluruh dunia.

"Beberapa pemasok chip telah mengacu pada masalah struktural dengan permintaan. Ini bisa mempengaruhi 2022 dan (situasi) mungkin mulai lebih santai pada 2023," kata Kallenius di pameran otomotif Munich IAA yang digelar tahun lalu.

Perangkat Robotik di Pabrik Mobil

Diketahui, belakangan kendaraan memang makin bergantung pada chip untuk berbagai hal; mulai dari manajemen komputer mesin untuk penghematan bahan bakar yang lebih baik, hingga fitur bantuan pengemudi seperti pengereman darurat.

Bukan hanya itu, krisis tersebut makin diperparah usai para pembuat mobil berlomba-lomba memproduksi kendaraan dengan fitur super canggih, sehingga membutuhkan lebih banyak chip.

Sebagai solusi, sejumlah pabrikan akhirnya menjual mobil baru dengan beberapa fitur yang dihilangkan, terutama berkaitan dengan semikonduktor.

Berita Terkait
hitlog-analytic