Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Menhub Siap Beli Mobil Listrik 100 Unit, Jawaban Hyundai Mengejutkan

Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi

100kpj – Demi mendukung era ramah lingkungan, pemerintah berusaha menjadi pelopor dalam menggunakan kendaraan bertenaga listrik. Seperti yang dilakukan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi yang memilih Hyundai Ioniq.

Sedan listrik asal Korea Selatan tersebut menjadi pengganti mobil dinasnya, yakni Toyota Crown 2.5 G Executive Hybrid yang terbilang sangat baru. Hal itu disampaikannya melalui Instagram pribadinya saat berpose dengan Ioniq.

Baca juga: Bulan Depan Hyundai Kona EV Baru Hadir di RI Untuk Konsumen Yang Inden

Hyundai Ioniq Electric di Indonesia

"Saya akan menggunakan mobil listrik untuk kendaraan operasional sehari-hari. Saya akan memakainya sebagai mobil dinas resmi, RI-35," tulis statusnya @budikaryas.

Mulai 2021 jajaran petinggi di Kementerian Perhubungan juga akan menggunakan mobil listrik sebagai operasional dinas. Bahkan ratusan unit siap dipesan, namun tidak dijelaskan brand atau model dari kendaraan tanpa emisi tersebut.

"Kami berencana untuk menggunakan mobil listrik ini juga untuk seluruh jajaran pejabat eselon I dan II Kementerian Perhubungan. Tahun depan, setidaknya ada 100 mobil listrik yang akan kami pakai," katanya.

Tidak dijelaskan terkait brand, atau model dari mobil listrik tersebut. Namun diduga ratusan unit yang sudah dipesan oleh Kementerian Perhubungan adalah lansiran Hyundai, atau disamakan dengan pilihan Menhub Budi Karya Sumadi, yakni Ioniq.

Saat dikonfirmasi, Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia, Makmur mengatakan, memang ada pesanan dari instansi negara, salah satunya Kemenhub. Namun tidak ada penjelasan terkait jumlah unit, dan model yang dipilihnya.

“Semua pesanan itu baru kita suplai di akhir bulan ini. Jadi itu bertahap, memang pesanan mereka juga bertahap. Cuma kita kan juga inden untuk yang EV ini lebih dari 200 unit juga, di luar fleet,” ujarnya, Kamis 28 Januari 2021.

"(Untuk pesanan Kemenhub) nanti juga melalui dealer, dan itu kita suplai tergantung orderan si dealer, karena itu kita bertahap kirim ke mereka," ujar Makmur, Kamis 28 Januari 2021.

Menurutnya, instansi negara juga diarahkan untuk memesan melalui jaringan diler. Sebab produsen tidak diperbolehkan menjual secara retail, meskipun jumlh unit yang diajukan cukup banyak, sehingga diler yang memegang datanya.

"Itu harus kita cek ke dealer. Karena kan merek order ke dealer bukan ke kita. Kita kan gak boleh jual retail. Pasti ordernya nanti diinformasikan ke kita, dikoordinasikan ke kita (sebagai produsen atau agen pemegang merek) untuk suplai unitnya," sambungnya.

Diketahui, sedan listrik asal Negeri Gingseng tersebut dibekali baterai berdaya 38,3 kWh (killo watt per hour), dengan output 113 kW yang memiliki daya jelajah 373 kilometer.

Tenaga maksimalnya mencapai 136 dk, dan torsi 295 Nm, untuk kecepatan maksimalnya bisa tembus 165 km per jam. Tenaganya disalurkan melalui transmisi matik ke roda depan.

 

Berita Terkait
hitlog-analytic