100KPJ

Begini Jadinya Kalau Lumasi Rantai Sering Pakai Oli Bekas

Share :

100kpj – Rantai merupakan salah satu peranti penting di sepeda motor. Tanpa keberadaannya, kerja mesin seakan percuma. Sebab, tak ada komponen penghubung yang berfungsi sebagai tali pemutar roda.

Meski perannya sangat vital, namun nyatanya masih banyak yang tidak memperlakukan rantai dengan layak. Salah satu tindakan yang paling sering dijumpai, ialah melumasi peranti tersebut menggunakan oli bekas pakai.

Padahal, menurut mekanik Otomoto Indonesia, Andri Hasdian, cairan pelumas bekas mengandung partikel berbahaya yang bisa mengurangi usia penggunaan rantai. Jika tujuannya adalah hemat, maka kebiasaan tersebut terbilang salah. Sebab, kata dia, pemilik sepeda motor justru harus mengeluarkan dana ekstra, untuk mengganti rantainya yang telah alami keausan di usia muda.

“Penggunaan oli bekas sebagai pelumas rantai sangat tidak disarankan. Karena viskositasnya sudah tidak standar. Banyak mengandung karbon sisa pembakaran mesin, serta gram yang mengandung logam, jadi bikin rantai mudah aus dan melar,” tutur Andri kepada 100KPJ, di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Andai pemilik kendaraan tidak memiliki cukup biaya untuk membeli oli baru, Andri menyarakan untuk menggunakan chain lube. Selain harganya terjangkau, cairan tersebut juga memiliki tingkat kejernihan jauh lebih baik dari oli bekas.

“Sekarang kan ada aftermarket chain lube. Harga juga terjangkau. Jadi menurut saya, hanya ada dua cairan yang bisa diaplikasikan ke rantai motor, yaitu chain lube dan oli baru,” tambahnya.

Namun, sebelum membeli chain lube, pemilik kendaraan harus dibekali pemahaman terkait karakteristik serta fungsi cairan tersebut. Sebab, hingga saat ini, masih banyak yang tak mampu membedakan antara chain lube dan penetran.

“Membeli chain lube juga harus teliti, jangan sampai tertukar dengan cairan penetran seperti WD. Orang pikir chain lube dan WD sama, padahal sangat berbeda,” tutup Andri.

(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)

Share :
Berita Terkait