100kpj – Dunia otomotif sedang menghadapi fenomena elektrifikasi. Hampir seluruh produsen roda dua menyatakan minatnya meluncurkan motor bertenaga listrik. Hal itu terdorong dari aturan emisi di banyak negara, yang mengharuskan kendaraan meminimalisir sisa pengasapan.

Namun, hingga saat ini, baru perusahaan lokal saja yang berani menjual motor listrik di pasar Indonesia. Pabrikan asal Jepang, yang selalu mendominasi pasar Tanah Air, terkesan masih ragu-ragu dan belum siap.

Sebenarnya, Honda sudah memiliki motor bertenaga seterum, yaitu PCX Electric. Tetapi hingga saat ini belum bisa dijual bebas ke konsumen perseorangan, dan lebih memilih jalan sewa business to business (B to B).

Ditanya soal kapan kepastian skuter listrik itu siap dipasarkan, PT Astra Honda Motor (AHM) mengaku belum membuat keputusan. Sejauh ini, mereka masih menunggu beberapa hal terkait aturan pemerintah, serta budaya berkendara masyrakat Indonesia.

“Pertama, kami masih menunggu ragulasi dari pemerintah, setelah itu melihat kebiasaan konsumen terkait motor listrik itu seperti apa,” kata Direktur Pemasaran PT AHM, Thomas Wijaya di Gedung Sudirman Sahid Center, Jakarta Pusat.

Langkah sewa yang dipilih Honda dimaknai sebagai upaya pengenalan konsumen terhadap produk terkait. Meski hanya sebatas pengenalan, namun mereka telah menyiapkan paket layanan lengkap.

“Kami berikan emergency road assistance, service visit, serta pengolahan limbah baterai. Kami jamin, ada manajemen yang benar terkait limbah baterai,” tambahnya.

Thomas yakin, seandainya PCX Electric mulai dipasarkan bebas, penjualannya pasti memuaskan. Ia mengklaim saat ini sudah banyak calon konsumen yang siap membayar Rp2 juta per bulan untuk menyewa skuter listrik bertubuh bongsor tersebut.

(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)